Di babak kedua, asa timnas Indonesia U-23 untuk bangkit langsung dibuat tersungkur karena kartu merah Ivar Jenner.
Kabirov menarik kartu merah dari kantungnya karena Jenner telah menerima dua kartu kuning, dan pertandingan pun menjadi tidak adil sejak saat itu.
Selagi tendangan bebas Ahmed Al Rawi memang harus diakui keciamikannya, sederet keputusan meragukan dari wasit Nasrullo Kabirov memengaruhi jalannya pertandingan.
Pada akhirnya, timnas Indonesia U-23 harus mengakhiri laga dengan sembilan pemain karena Ramadhan Sananta dikartu merah setelah Kabirov memeriksa VAR.
Hasil ini pun berujung protes keras dari para pendukung timnas Indonesia, tak terkecuali pengamat sepak bola Justinus Lhaksana, alias Coach Justin.
Eks pelatih timnas futsal Indonesia itu menyoroti statistik timnas Indonesia U-23 yang masih unggul dari berbagai aspek, termasuk penguasaan bola. Timnas Indonesia U-23 tercatat memegang bola sebanyak 56 persen, sedangkan Qatar 44 persen.
Bahkan, setelah tertinggal dua gol, timnas Indonesia U-23 terus melancarkan serangan meski hanya dengan 10 pemain. Hal itu berlanjut setelah Sananta dikartu merah di ujung laga.
Load more