Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini melalui laman resminya www.bmkg.co.id. BMKG menyebutkan jika sepanjang Februari hingga April 2021 Indonesia akan dihadang sejumlah fenomena alam yang akan terjadi secara bersamaan hingga mengakibatkan cuaca ekstrim.
BMKG mengaku telah memberikan peringatan akan terjadinya cuaca ekstrim yang akan terjadi di wilayah Indonesia pada rentan Januari hingga April 2012 sejak september tahun lalu.
Dari pantauan BMKG cuaca ekstrim terjadi karena adanya sejumlah fenomena alam yang terjadi secara bersama. mulai dari fenomena angin monster Asia yang rutin terjadi tiap tahun dan fenomena Elnina. Kedua fenomena alam tersebut membuat curah hujan tinggi dan meningkatnya kecepatan angin di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dengan terjadinya berbagai fenomena alam tersebut, bencana hidrometrologi diprediksi berpotensi terjadi di wilayah-wilayah yang lingkungan kapastias dan daya dukung bencananya paling rentan.
BMKG telah merilis peringatan dini disejumlah kabupaten/kota di 28 provinsi akan mengalami cuaca ekstrim, salah satunya wilayah Ibu Kota Jakarta. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, cuaca buruk yang terjadi di Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir ini dipengaruhi adanya sirkulasi Biponik di Samudra Hindia.
"Dalam beberapa hari yang lalu kami menditeksi adanya sirkulasi biponik yang ada di Samudra Hindia kurang lebih tepatnya di barat daya Banten. Sirkulasi Biponik ini secara tidak langsung dapat meningkatkan penguatan awan-awan hujan dan juga berdampat meningkatkan kecepatan angin. selain itu juga adanya fenomena gelombang atsmosfir rosti dan kelvin juga turut meningkatkan pembentukan awan-awan hujan. dua fenomena tersebut saling menguatkan, apalagi di sekitar jakarta itu pegunungan-pegunungan sehingga fenomena-fenomena lokal pun berpengaruh pada pembentukan awan-awan hujan yang mengakibatkan curah hujan tinggi dan awan gelap." Jelasnya.
Berdasarkan laman resmi BMKG yang dipantau di Jakarta, wilayah yang terdampak, yakni Kota Jakarta Barat meliputi Tambora, Taman Sari dan Kalideres.
Kemudian, untuk Kota Jakarta Pusat wilayah yang diperkirakan terjadi hujan lebat hingga sedang, yakni Sawah Besar, Kemayoran, Senen, Cempaka Putih, Menteng, dan Johar Baru. Selanjutnya, Kota Jakarta Timur, Kabupaten Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Bekasi.
Kondisi tersebut dapat meluas ke sejumlah wilayah, yakni Gambir, Tanah Abang, Grogol Petamburan, Cengkareng, Kebon Jeruk, Pal Merah, dan Kembangan. Untuk daerah Kota Jakarta Selatan, daerah yang diperkirakan bisa terdampak, yakni Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pancoran, Jagakarsa, dan Pesanggrahan
Daerah Jakarta Timur yang diperkirakan ikut terdampak, yakni Kramatjati, Pasar Rebo, Makasar, Ciracas dan Cipayung. (mii)