Polewali Mandar, Sulawesi Barat - Gelombang tinggi disertai angin kencang yang menerjang pesisir Pantai Wisata Mampie, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat memakan korban. Diketahui seorang pemuda tergulung ombak dan hingga kini belum berhasil ditemukan.
Puluhan warga dan keluarga korban hilang bersama-sama menyisir lokasi hilangnya Rahmat Prayudi (22 th) di Pantai Wisata Mampie, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Dua unit perahu karet milik Basarnas Provinsi Sulawesi Barat pun diterjunkan untuk melakukan penyisiran hingga 5 mil dari lokasi hilangnya korban.
Sayangnya, upaya pencarian terkendala oleh gelombang tinggi dan angin kencang yang masih terus terjadi. “Pada sore hari memang ombak terlalu besar dan yang hilang ini tidak bisa berenang,” ungkap Muhammad Yusrie, warga Mampie.
Ia mengatakan jika besar kemungkinan korban terseret ombak. Sang korban, Rahmat Prayudi yang merupakan warga Bumimulyo, Kecamatan Wonomulyo hilang pada Jumat (2/4/2021) petang lalu. Ia diduga terseret ombak saat mandi bersama tiga orang rekannya usai bermain bola di tepi pantai. Kuat dugaan korban kelelahan sehingga tidak dapat berenang ke tepi pantai.
Sementara itu, di lokasi berbeda Basarnas mencari nelayan yang hilang tepatnya di Wakatobi Sultra. Tim pencarian dan pertolongan Basarnas Kendari melakukan pencarian seorang nelayan yang dilaporkan hilang saat memanah ikan di perairan Pulau Runduma, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi melalui rilisnya di Kendari, Minggu, mengatakan korban dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Sabtu (3/4) diduga tenggelam saat memanah ikan di perairan tersebut.
"Kami menerima informasi dari Bapak Kaharuddin keluarga korban yang melaporkan bahwa pada 3 Maret pukul 20.00 Wita telah terjadi kondisi membahayakan manusia yaitu seorang pemanah ikan (diduga) tenggelam dan hilang di sekitar perairan Pulau Runduma, Wakatobi," kata Aris.
Berdasarkan laporan tersebut, lanjut dia, pada pukul 15.30 Wita, pihaknya memberangkatkan tim penyelamat Pos SAR Wakatobi menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) dengan menggunakan RIB (perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR.
Ia mengungkapkan korban bernama La Tanjo Akbar usia 28 tahun merupakan warga lingkungan Topa, Kelurahan Mandati, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi. Ia menjelaskan kronologi hilangnya korban yaitu pada Sabtu 3 Maret 2021 pukul 20.00 Wita korban turun menyelam di sekitar perairan Pulau Runduma dengan menggunakan kompresor untuk memanah ikan bersama dua orang temannya.
Kedua teman korban berada di atas perahu yang mereka gunakan. Namun, setelah beberapa saat korban tidak kunjung muncul di permukaan. Kedua rekannya melakukan pencarian terhadap korban hingga pukul 22.00 Wita, namun korban tidak ditemukan sehingga rekan korban memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keluarga.
Sampai berita ini diturunkan pihak keluarga, nelayan dan masyarakat setempat masih melakukan upaya pencarian terhadap korban. Keluarga juga melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas. (adh/ant)
Lihat juga: Pasca Tabrakan 2 Kapal di Perairan Indramayu, 15 ABK Dalam Pencarian