Jakarta - Berkelana jauh dari rumah menjadi keseharian seorang ABK. Tapi siapa sangka, pekerjaan di kapal nyatanya sangatlah tak layak. Jauh dari kata sejahtera, makanan enak, dan tempat tidur yang layak pun tak ada.
Lewat video yang diunggahnya ketiga
Anak buah kapal (ABK) ini meminta tolong kepada perusahaan penyalurnya. Mereka mengeluhkan harus berjuang sendiri dengan makanan dan fasilitas yang tidak memadai. Penyebabnya tak lain karena ketiganya tidak mau dipindahkan ke kapal lain dengan alasan tidak sesuai kontrak kerja.
Dalam video juga memperlihatkan peristiwa pada bulan Mei 2021 seorang ABK asal Brebes, Jawa Tengah meninggal di kapal ikan Hanromeng 363 asal Cina saat berada di perairan Taiwan. Jenazah dibawa keluar ruangan oleh rekan-rekannya untuk dimandikan dan dikafani.
Hal tersebut memperlihatkan sebagai sebuah kegagalan pemerintah dalam perlindungan pekerja migran kita terutama dari sektor laut. (adh)