Jakarta,- Jumlah pelanggar protokol kesehatan kian hari kian meningkat, terutama masih banyaknya ditemukan warga yang tak memakai masker. Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur berinisiatif memberi hukuman kepada pelanggar yang tak memakai masker dimasukkan ke dalam peti jenazah.
Dari video yang direkam petugas di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu 3 September 2020, dua pelanggar tak memakai masker lebih memilih masuk ke dalam peti jenazah sebagai hukumannya. Pelanggar tersebut memilih hukuman itu ketimbang diharuskan membayar denda dan sanksi sosial.
Selama di dalam peti jenazah yang berada di dalam bak mobil, para pelanggar ini menghitung angka dari mulai 1 hingga 100 dengan tetap memakai rompi pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dari keterangan Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budi Novian melalui whatsapp, peristiwa terjadi saat petugas melakukan razia masker. Namun karena terjadi antrean untuk pelaksanaan sanksi sosial yang dilakukan selama 60 menit bagi pelanggar, petugas menawarkan sanksi yang lain. Yakni sanksi masuk dalam peti jenazah.
Tawaran sanksi tersebut kemudian diterima oleh pelanggar. Si pelanggar diwajibkan tidur di dalam peti jenazah yang telah disiapkan oleh petugas. Budi Novian berharap, hukuman tidur di dalam peti jenazah bisa memberikan efek jera kepada Pelanggar psbb.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, meski pemprov DKI Jakarta telah membagikan masker sebanyak 22 juta masker kepada warga Jakarta, namun pelanggaran tetap tinggi.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, sejak 29 April hingga akhir Juli 2020, denda pelanggaran karena tidak menggunakan masker mencapai 136.204 pelanggaran, dengan nilai denda mencapai Rp 2,1 miliar.
Anies menambahkan pemprov dki akan kembali membagikan masker kepada warga di jakarta. Kali ini, fokus pembagian masker akan dilakukan di area perkantoran, industry, pelabuhan, serta sejumlah tempat publik lainnya.
Anies mengingatkan agar kesadaran warga untuk menggunakan masker harus ditumbuhkan, untuk meminimalkan penyebaran vorus covid-19. “Menggunakan masker merupakan tanda kita menghargai lawan bicara kita, sekaligus juga melindungi lawan bicara kita dari corona,” tutup anies.***