Jakarta - Mantan Menteri Penerangan era order baru yaitu Harmoko meninggal dunia pada malam tadi (4/7) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Harmoko meninggal pada pukul 20.22 WIB.
Diketahui pada tanggal 21 Mei 2021 lalu kondisi kesehatan Harmoko menurun lantaran usia yang sudah sepuh. Keluarga pun mengatakan jika Harmoko sudah tidak bisa berkomunikasi lagi.
Rencananya pagi ini jenazah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Harmoko merupakan salah satu politikus Golkar yang pernah menjadi Menteri Penerangan Indonesia pada masa order baru. Ia juga pernah menjabat sebagai MPR pada masa pemerintahan BJ Habibie.
Pada masanya, Harmoko dikenal sebagai tangan kanan Soeharto namun Ia juga yang menyarankan Soeharto mundur dari jabatan presiden ketika Ia menjabat sebagai Ketua DPR/MPR RI pada tanggal 18 Mei 1998 lalu.
“Tadi habis maghrib Ia lemas dan sesak karena memang sudah sakit lama yaitu Parkinson dan memang selama ini di kamar terus,” ungkap Tengku Irvan Bahran selaku menantu Harmoko.
Menurutnya, sekitar jam 20.00 WIB Harmoko telah dibawa ke RSPAD. “Kemudian nggak lama sekitar jam 20.22 WIB meninggal dunia,” sambungnya.
Terkait adanya indikasi COVID-19, sang menantu mengatakan jika Harmoko telah sakit dalam waktu yang lama termasuk adanya sesak napas. Lebih lanjut, Ia mengatakan jika rencananya dari RSPAD Gatot Subroto, jenazah akan langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Pahlawan Kalibata untuk dimakamkan.
Sementara itu, ucapan belasungkawa pun berdatangan dari para tokoh. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate beserta jajaran turut menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam, serta mendoakan mendiang beristirahat dengan tenang.
Tak hanya itu, Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai mantan Menteri Penerangan Harmoko sebagai sosok panutan bagi banyak kader Golkar. Dia mengatakan Harmoko yang pernah menjabat sebagai ketua umum Golkar menderita sakit sejak beberapa tahun lalu. Namun, semangat hidupnya luar biasa. Menurut Bamsoet, semangat tersebut ditunjukkan Harmoko dengan rajin hadir di acara-acara besar Golkar walaupun harus duduk di kursi roda.
Semasa hidup, Menteri Penerangan era Kabinet Pembangunan itu dikenal sebagai pencetus lahirnya Gerakan Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan (Kelompencapir). Gerakan tersebut bertujuan sebagai wadah untuk menyebarkan informasi dari Pemerintah yang kini dikenal dengan Government Publik Relation (GPR). (adh)