Vinnytsia, Ukraina - Rusia mengklaim makin gencar menyerang sejumlah kota di Ukraina. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali meminta negara-negara barat agar memperlakukan zona larangan terbang untuk mencegah serangan Rusia lebih banyak lagi.
Rentetan rudal Rusia menghantam lapangan terbang di Vinnytsia, Ukraina Tengah. Serangan ini menimbulkan kebakaran hebat.
Rusia menyatakan telah menggunakan senjata presisi tinggi jarak jauh, sehingga lapangan terbang milik Angkatan Udara Ukraina di usia tidak dapat lagi digunakan. Namun Ukraina menyebut serangan itu menghantam bandara sipil.
presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggunakan kesempatan ini untuk kembali meminta negara-negara barat agar memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina supaya mencegah lebih banyak lagi serangan Rusia.
Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan kembali ancaman Presidennya, Vladimir Putin. Negara manapun yang menawarkan lapangan terbang kepada Ukraina untuk menyerang Rusia berarti telah itu atur dalam konflik.
Rusia menyatakan serangan-serangan udaranya telah sukses menghancurkan infrastruktur militer Ukraina. Rusia pun mengklaim makin intensif menyerang sejumlah kota di Ukraina bagian tengah, utara, dan selatan.
Sejumlah warga termasuk anak-anak tewas akibat serangan Rusia di kota Irvin. Hari ke-11 invasi militer, PBB mencatat 364 warga Ukraina tewas, dan 759 orang terluka. Selain itu lebih dari satu setengah juta warga Ukraina mengungsi akibat perang.
Rusia pun mengklaim kendaraan-kendaraan lapis bajanya berpatroli di wilayah sekitar ibukota Kyiv. Sebelumnya selama beberapa hari iring-iringan kendaraan militer Rusia sempat Terhenti Di ruas jalan 25 kilometer luar Kyiv. Kekurangan bahan bakar dan makanan dan kendala logistik menjadi alasan disamping juga cuaca dan kondisi medan yang berlumpur.
Menurut pejabat senior Pertahanan Amerika, konvoi pasukan Rusia ini mendapat serangan dari pasukan Ukraina yang menggunakan tembakan darat dan rudal anti-tank pemberian dari negara-negara barat.(awy)