Bekasi - Dua hari setelah Penemuan potongan tubuh yang diduga merupakan korban mutilasi, Polisi membentuk tim khusus gabungan dari Polsek Bekasi Selatan, Polres Metro Bekasi Kota serta Polda Metro Jaya untuk menangani kasus ini. Kapolres Bekasi mengatakan pembentukan tim khusus untuk mempercepat pengungkapan kasus ini.
“Kita akan di back up oleh Polda sehingga ada percepatan untuk penanganan kasus ini,” kata Kapolres Metri Bekasi Kota, Kombes pol Wijanarko.
Wijanarko menambahkan, hingga saat ini pihak kepolisian masih memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini. “Setelah kejadian, banyak warga melapor ke kepolisian mengenai keluarga yang hilang, untuk identifikasi yang merasa keluarganya hilang. Kita masih pelajari dari lokasi penemuan organ tubuh, ini kan berdekatan,” kata Wijanarko.
Sementara itu, jasad korban pembunuhan mutilasi yang terjadi di kawasan Kayuringin, Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan otopsi, Senin kemairn.
Potongan yang dikirim ke ruang forensik di antaranya tubuh tanpa kepala, tanpa lengan kiri, dan tanpa kedua kaki. Petugas juga mengirim potongan lengan kanan yang ditemukan terpisah. Terdapat satu kantong jenazah berwarna biru berikut beberapa potongan tubuh yang dibungkus dalam tiga kantong kresek hitam.
Pihak polres metro bekasi kota juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus temuan korban mutilasi di aliran kali di Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan.
Penemuan potongan tubuh awalnya diketahui oleh seorang pemilik bengkel pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB curiga dengan benda yang ada di bantaran kali. Saat dilihat lebih dekat, ternyata potongan jasad korban mutilasi. Yang bersangkutan kemudian melapor ke polisi.
Sementara itu, korban yang diidentifikasi bernama Dodi Saputra (24 tahun) diketahui telah tinggal di Bekasi sejak enam tahun lalu. Korban Dodi Saputra merupakan warga Desa Mulyasari kecamatan Majenang, Jawa Tengah.
Korban bekerja di sebuah supermarket di Bekasi, dan diketahui tinggal bersama saudaranya di Bekasi. Pihak keluarga histeris saat mengetahui sang anak menjadi korban mutilasi.