Bintan – Seorang nelayan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau menemukan bola berwarna hitam besar dengan diameter lingkaran sekitar 3 meter di tepi pantai Desa Teluk Bakau, Selasa (26/1). Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang memastikan temuan bola hitam berukuran besar oleh warga tidak mengandung bahaya.
Bola hitam tersebut terlihat dilapisi dengan rantai besi putih disertai ban hitam mini. Pada benda tersebut terdapat beberapa tulisan, salah satunya tertulis "Yokohama 50KPa.
Kapolsek Gunung Kijang AKP Monang P Silalahi menyebut benda itu ditemukan oleh warga setempat. Pihaknya masih mendalami asal muasal bola hitam misterius ini. “Penemuan bola hitam tersebut sudah kita tindaklanjuti,” ujar Kapolsek.
Sementara itu, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang memastikan temuan bola hitam berukuran besar oleh warga Desa Malang Rapat, Bintan, Kepri, tidak mengandung bahaya.
Kadispen Lantamal IV Tanjungpinang Mayor Marinir Saul Jamlaay, Rabu, mengatakan bola hitam tersebut merupakan dapra atau bantalan yang dipasang pada lambung kapal atau perahu untuk menjaga supaya jangan bersentuhan dengan tembok dermaga atau pangkalan dan sebagainya.
Dia memperkirakan benda itu terlepas dari kapal pada saat berlayar, lalu hanyut ke perairan Bintan. "Mungkin milik kapal tanker atau tugboat dari Singapura maupun negara lainnya," ujar Saul.
Dia pun mengimbau warga tak perlu panik, karena ada yang mengira bahwa benda tersebut sejenis bom maupun ranjau. "Jadi, benda ini bukan bom atau ranjau. Itu hanya dapra hanyut," kata Saul menegaskan.
Sementara itu, Plt Kepala Desa Malang Rapat Didik Santoso Putro menyatakan bola hitam itu pertama kali ditemukan mengapung di kawasan pesisir sekitar oleh seorang nelayan bernama Irwan, Selasa (26/1) pagi. "Selanjutnya, benda tersebut ditarik ke tepi pantai menggunakan sampan," ucap Didik.
Didik mengatakan saat ini bola hitam yang dililit dengan rantai besi putih dan ban hitam mini itu masih berada di tepi pantai Desa Malang Rapat. Dia mengimbau bagi pihak yang merasa memiliki benda tersebut dapat langsung datang dan mengambil di lokasi, persisnya di RT02/RW03, Desa Malang Rapat.
"Tentunya koordinasi dulu dengan pihak kami (Desa Malang Rapat) dan pihak berwajib seperti TNI/Polri," tuturnya. Lebih lanjut, Didik turut mengutarakan pihak keamanan TNI dan Polri pun sudah memastikan bahwa bola hitam ini merupakan dapra dan tidak berbahaya. (ito)
(Lihat Juga: Kapal patroli tangkap dua kapal ikan berbendera Malaysia)