"Karena itu rekayasa, itu (tiga pelaku) tidak ada semua. Jadi, dari awal dia sudah berubah-ubah karena merangkai cerita. Awalnya dia bilang tidak, semalam kita dalami lagi karena ada kejanggalan-kejangalan kok bisa tiga orang, satu orang ngapain, oh cuma satu orang katanya," ungkapnya.
Pihaknya, juga sempat memeriksa Gede Amo dan setelah diperiksa rupanya Gede Amo tidak mengetahui itu dan DAT asal menyebut nama karena Gede Amo adalah teman kerja suami DAT dan akhirnya Gede Amo dilepaskan karena tidak terbukti.
"Kita (sempat) amankan (Amo) karena itu laporan yangbersangkutan. Iya kita lepaskan dan kita dalami karena dia memang buat alibi ada saksi, dia (Gede Amo) tidak kemana-mana dia tempat kerjanya sudah satu Minggu di rumahnya," ujarnya.
Kendati merekayasa, DAT tidak mengalami gangguan jiwa hanya saja perlu pendekatan psikologis karena DAT dari keluarga broken home dan selama ini dirawat oleh kakek tirinya.
"Bukan gangguan jiwa. Dia broken home dari kecil orang tuanya pisah, dia dibesarkan oleh kakek tirinya tapi nanti kita (periksa) dulu karena ada cerita yang belum fix yang kita ambil keterangannya. Tapi yang pasti, berita yang kemarin itu penculikan, tidak benar," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, seorang perempuan berinisial DAT (19) asal Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta. mulut disumpal. di kawasan Beji, Puseh, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Sabtu (30/4/2022) .
Korban memgaku diculik dan dipukuli oleh tiga orang laki-laki dan mengaku di buang setelah menolak dan melawan saat hendak diperkosa. (awt/mii)
Load more