Pembatalan Penerbangan Ribuan Turis Australia ke Bali, GM Bandara Ngurah Rai Sebut Hoax

Badung, Bali - Kabar adanya pembatalan ribuan pengunjung dari Perth, Australia, menuju Bali, akibat adanya pengesahan pasal larangan hubungan seks di luar nikah dalam KUHP yang baru, dibantah General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Handy Heryudhitiawan. 
 
Handy mengatakan, bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks dan bisa saja black campaign untuk pariwisata Indonesia.

"Itu hoaks saja. Kayaknya itu black campaign buat Indonesia. Kita lihat Bali kan antraktif banget ini pertumbuhannya. Australia juga menjadi nomer satu di wisatawan di Bali," kata dia, saat dihubungi. 
Ia juga menyebutkan, bahwa untuk saat ini penumpang di Terminal Bandara I Gusti Ngurah Rai baik kedatangan maupun keberangkatan per hari mencapai 22 hingga 23 ribu.

"Sekitar 22 ribu dan 23 ribu sekarang, sehari yang datang. Itu yang datang dan berangkat kalau ditanya yang datang (dan) berangkat kurang lebih setengahnya saja 11 ribu dan 12 ribu," imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa penerbangan Internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai masih normal dan Australia masih menjadi penyumbang kedatangan penumpang luar negeri tertinggi ke Bali.

"Masih normal. Ini yang Australia datanya di Oktober itu 100.225 orang (datang dan pergi). November kemarin itu karena ada G20, jadi ada memang ada  penyesuaian penerbangan hanya 90.3549. Tapi Australia masih menjadi penyumbang kedatangan penumpang luar negeri tertinggi ke Bali," ujarnya. (awt/hen)