Bandung, tvOnenews.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan menghormati proses hukum yang melibatkan salah satu mahasiswi yang tersandung kasus joki tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pihak kampus akan bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam penegakan hukum. 

"Jika dalam proses hukum dinyatakan bersalah dan melakukan pelanggaran-pelanggaran berat tentu akan ada penghentian dari status Kemahasiswaan ITB,"kata Prasetyo Adhitama, Direktur Direktorat Kemahasiswaan ITB saat ditemui di Kampus ITB Bandung, Senin (20/11/2023).

Terkait kasus itu, Prasetyo mengatakan ITB sudah memiliki aturan dan prosedur terhadap mahasiswi yang diduga melakukan pelanggaran hukum. Namun, untuk saat ini kampus akan menelusuri kesalahan yang dilakukan yang bersangkutan  untuk dilakukan penilaian.

Hingga saat ini, Prasetyo mengatakan belum berkomunikasi lebih lanjut terkait kasus kepada kepolisian atau pun kepada mahasiswi  tersebut. Kampus tidak ingin terburu-buru dalam permasalahan tersebut dan menunggu selesai ditangani oleh pihak kepolisian.

"Belum (komunikasi dengan polisi), kami hanya mendapatkan kira-kira secara umum gambaran kasus itu, nama mahasiswa, alamatnya dan lalu bahwa proses tahap awal penyelidikan polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dan seterusnya," kata dia.

Prasetyo mengatakan kampus berupaya agar kasus tersebut tidak terulang kembali. Selama ini, ia mengatakan penanaman mental dan karakter terus diberikan kepada mahasiswa mulai dari adaptif, integritas dan rendah hati.

"Intinya tiap mahasiswa dilatih integritas, semua mendapatkan latihan kepemimpinan integritas. Namun, begitu tetap ada kejadian begitu. Kita harus lebih komperhensif menanamkan nilai tersebut," kata dia. 

(cep/ fis)