Garut, Jawa Barat - Pelonggaran mudik lebaran tahun 2022 menjadi berkah berlimpah bagi para pemilik kedai kopi Garutan. Setelah puasa 2 tahun lantaran kebijakan PPKM berlevel, kini ekonomi mereka mulai bangkit karena rest areanya dibanjiri pemudik.
Para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di sepanjang jalur selatan Garut mulai sumringah. Mereka kini bisa membuka usahanya tanpa harus kucing-kucingan dengan satgas Covid 19. Kedai-kedai kopi Garutan yang berada di sepanjang jalur nasional Limbangan pun dipadati pemudik yang ingin beristirahat sambil menikmati kopi ber aneka menu.
Salah satu kedai kopi Garutan milik Izal (30) misalnya, sejak arus mudik dan arus balik lebaran 2022, omzet usaha kopinya naik 15 kali lipat dibanding hari biasa.
"Alhamdulilah, ada lah, dibanding 2 tahun ke belakang. Ya kalo omzet per hari naik 5-15 kali lipat," kata Izal, Senin (9/5/2022).
Izal menceritakan saat pemerintah melakukan pengetatan dan pemberlakuan larangan mudik 2 tahun terakhir, membuat usahanya harus jungkir balik.
"Gitu Pak, jungkir balik sebelumnya, kan kalo buka saat PPKM kita gak boleh buka, gak boleh berkerumun. Tapi alhamdulillah sekarang ada pelonggaran, " tambah Izal.
Selain Izal, hal serupa dirasakan oleh Kanci (44). Kedai kopi dan tempat istirahat pemudik di jalur Selatan ini bisa membangun ulang usahanya lagi,
"Setidaknya pelonggaran ini membuat kita pelaku usaha kecil bisa usaha dari nol lagi. Kalo bicara omzet ya ada lah dibanding hari biasanya ramai sekarang, tapi kita kan sempat berpuasa 2 tahun. Mudah-mudahan gak ada pengetatan lagi, supaya kami kaum usaha kecil gak limbung lagi," tutup dia.
Jalur Nasional Limbangan memang jalur selatan Garut yang tiap musim lebaran digunakan jalur mudik dan balik. Hajat mudik dan balik sebelum Covid-19 menyerang tanah air biasanya menjadi hajat yang ditunggu para pelaku usaha kopi Garutan. (thh/act)
Load more