"Sifatnya kita lakukan pembinaan tadi malam kan sudah kita cegah kita berikan pembinaan dan kita kembalikan kepada orangtuanya biar mereka tahu bagaimana kelakuan anak anak mereka. Biar tidak terulang lagi. Sudah kita ingatkan ini adalah yang terakhir. Jika terulang lagi kita proses hukum," ujar Kapolres.
Kemudian Kapolres mengimbau kepada seluruh perguruan jika mau menunjukkan eksistensinya maka sesuai dengan jalur yang ada.Yaitu melalui kompetisi atau kejuaraan.
Jika ada pemuda dari perguruan silat di Blora menjadi atlet dan meraih juara itu adalah sebuah kebanggaan bagi semua. Tapi apabila melakukan perkelahian dan kegaduhan maka bukanlah sebuah prestasi yang membanggakan.
"Jika mau menunjukkan eksistensi diri ya tempatnya di kompetisi silat. Misal saja kabupaten Blora ini bisa menghasilkan atlet atlet silat baik tingkat provinsi ataupun nasional maka kita bangga. Jika mereka jadi atlet silat dan juara maka akan saya gendong mereka dengan pundak saya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Blora Polda Jawa Tengah berhasil mengamankan puluhan pemuda yang berasal dari berbagai perguruan silat.
Puluhan pemuda tersebut diamankan lantaran membuat gaduh yaitu berencana untuk melakukan aksi sweeping dengan bersenjata tajam pada Kamis (30/03/2023) malam di wilayah Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kapolres Blora Polda Jawa Tengah AKBP Fahrurozi, mengungkapkan bahwa aksi sweeping ataupun perkelahian belum sempat terjadi. Karena petugas gabungan dari Polres Blora, Polsek dan Koramil berhasil menggagalkan hal tersebut.
Load more