"Korban lalu mengambil petasan itu dengan tangan kiri untuk dilakukan pengecekan. Namun petasan tersebut kemudian meledak," katanya.
Korban kemudian ditolong oleh seorang pengendara sepeda motor yang lewat dan diantar sampai ke rumah korban. Oleh keluarganya, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Emanuel Klampok untuk mendapatkan penanganan medis.
"Akibat ledakan petasan itu, korban menderita luka-luka pada telapak tangan sebelah kiri. Jari tengah, jari manis dan jari kelingking diamputasi," jelasnya.
Polisi kemudian menyelidiki dugaan masih ada petasan dan bahannya di rumah korban maupun teman-temannya. Polisi lalu mendapatkan dua bungkus bubuk mesiu dan tongkat rotan yang diduga digunakan untuk alat membuat petasan dari rumah korban.
"Kami juga mendapat informasi jika bubuk mesiu tersebut didapat dari seseorang bernama Kardi (46) warga desa setempat," ungkapnya.
Di tempat Kardi, polisi mengamankan 225 bungkus petasan cengis, satu buah toples diduga bekas menyimpan bahan bubuk mesiu, satu bungkus plastik kosong bekas bubuk petasan, delapan selongsong petasan jenis leo.
Polisi meminta warga mengawasi putra-putrinya untuk tidak bermain petasan, karena dapat berakibat fatal. Selain itu, segera melaporkan apabila ada penjual petasan maupun bahan pembuatannya di lingkungan tempat masing-masing. (sjo/buz)
Load more