Purworejo, tvOnenews.com - Berhati-hatilah saat memilih lowongan pekerjaan di luar negeri, hanya karena iming-iming gaji yang besar yang ternyata hanyalah penipuan, seperti yang dialami dua warga Purworejo, Jawa Tengah.
Kedua korban adalah ADJ (31) dan TT (31), kedua pria asal Kecamatan Pituruh, Purworejo ini menjadi korban penipuan lowongan kerja di Thailand, dan dipaksa bekerja melakukan trik konfidensi atau scammer.
Semula, keduanya tergiur bekerja sebagai customer service perusahaan makanan di Thailand, namun setelah tiba di Thailand, keduanya justru dipindahkan ke Myanmar melalui jalur darat.
Tak hanya ditipu, keduanya juga dipaksa melakukan penipuan trik konfidensi atau scammer oleh organisasi yang menampung mereka di Myanmar.
"Jadi berdasarkan laporan dua korban ini, pertama dijanjikan seorang terduga akan bekerja di Thailand sebagai customer service. Namun setelah di sana dijadikan scammer." kata Kasatreskrim Polres Purworejo, AKP Andre Birawa, Senin (21/8/2023).
"Sampai di Thailand cuma transit setelah itu di Myanmar. Setelah ini terduga sementara posisinya masih di Myanmar selalu pantau koordinasi setelah dapat info matang akan segera dirilis lagi, "tegasnya.
Meski telah diperas tenaganya selama lebih dari lima bulan, namun keduanya tak mendapatkan upah seperti yang dijanjikan sebelumnya.
Selama dipaksa bekerja melakukan scammer, keduanya diancam akan disiksa apabila tak menurut, korban mengaku selama lima bulan bekerja, keduanya hanya mendapatkan upah setara sepuluh juta rupiah.
Menurut salah satu korban ADJ ia dan rekannya dipaksa bekerja sebagai scammer dengan mencari korban dari Amerika dan Kanada. Mereka berpura-pura menjadi wanita Asia dengan menggunakan foto yang telah disiapkan perusahan.
"Cari korban negara Amerika dan Kanada. Kita berpura pura sebagai wanita Asia, foto sudah disediakan perusahaan. Modusnya berkedok investasi crypto. Mencari korban kaya, (melalui) web pencari jodoh dan aplikasi kencan." jelas ADJ.
"Saya di sana 5 bulan belum dapat, situasi disana gak bisa dibayangkan, karena di sana konflik penjagaan ketat. Ada militer patroli. digaji Danya 3 bulan. Setelah itu tidak ada gaji, 5 bulan lebih total 10 juta.' lanjutnya.
Menurut ADJ mereka kerap diancam bila tidak mau bekerja. Mereke juga dihukum bila tidak mencapai target yang diberikan perusahan.
"Kalau ga mau kerja di ancam ke pos militer ada penyiksaan. Kalau tidak ada target olahraga push up dan lari. targetnya sehari tiga. mau gamau saya kerja. ibaratnya sebenarnya ga kerja tapi pura-pura kerja." ucapnya.
Saat ini, Polres Purworejo masih menyelidiki kasus ini, polisi juga telah mengantongi identitas pelaku yang menyalurkan kedua korban untuk bekerja melakukan scammer di Myanmar.
Sementara itu kedua korban masih menjalani pemeriksaan dan dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian. Sejauh ini baru dua orang warga Purworejo yang menjadi korban aksi penipuan ini, polisi belum menyebutkan adanya kemungkinan korban lain. (esa/buz)
Load more