Temuan Kasus PMK Tidak Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Boyolali

Boyolali, Jawa tengah – Adanya sapi yang terjakit penyakit mulut dan kuku atau PMK di Singosari, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah belum mempengaruhi  dengan penjualan daging sapi di sejumlah pasar tradisonal di Boyolali.

Pantauan di Pasar Sunggingan Baru, Boyolali pada Jumat (13/5/2022). Para pedagang daging sapi mengatakan penjualan masih normal. 

Sugiyarti salah satu pedagang daging sapi di Pasar Sunggingan Baru, Sugiyarti (40) mengatakan, hingga saat ini penjualan masih biasa, meski harga daging sapi turun dibanding saat lebaran yang mencapai Rp140.000 per kilo. Meski sepi, namum bukan karena dampak dari PMK.

“Harga waktu Lebaran mencapi Rp140 ribu – Rp150 ribu per kilo. Kemudian turun, pas Lebaran ketupat harga daging sapi Rp130.000 dan sekarang Rp125.000,” katanya saat dijumpai di lapaknya.

Lebih lanjut Sugiyarti menjelaskan, bahwa penjualannya masih tergoIong normal, meski harga sedikit naik apa bila dibandingkan sebelum puasa yang hanya Rp120.000 per kilo.

“Penjualan biasa normal, sehari menjual 50 kilo, dan kebanyakan yang membeli kan sudah langganan,” ucapnya.

Hal yang sama dikatakan oleh pedagang lainnya Eny, bahwa saat ini belum ada pengarus terhadap penjualannya terkait penyakit sapi tersebut.

“Ini masih biasa belum ada pengaruh tapi penjualan sepi tapi tidak tahu kedepannya,”katanya.

Sementara salah satu pembeli Sri Martini, mengaku takut dengan adanya penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi, namun dirinya tidak panik dan mengolah daging dengan benar.

 “Yang penting dicuci bersih, terus dimasak sampai benar-benar matang,” ucapnya. (Ags/Buz)