Kudus, Jawa Tengah – Untuk menghibur anak-anak pengungsi korban musibah banjir di Kudus, para jurnalis televisi di Kudus yang tergabung dalam IKatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Muria Raya menggelar pertunjukan kesenian barongan sekaligus aksi sosial membagikan kebutuhan anak-anak dan balita di posko pengungsian Balai Desa Jati Wetan, Jati, Kudus, Kamis sore (5/1/2023).
Mereka nampak senang sembari ikut berjoget dan menari bersama para pemain barongan yang berlenggak-lenggok di teras balai desa Jati Wetan.
Ada pula anak-anak yang menari kuda lumping dengan penuh antusias. Tak ketinggalan, dua pemain berkostum badut pun beraksi mengocok perut pengungsi anak-anak.
“Disini senang, bisa ikut main barongan dan berjoget bareng temen-temen. Udah lama di pengungsian karena di rumah masih banjir. Pingin pulang ke rumah tapi masih banjir, tapi disini juga seneng ada badut sama barongan,” ungkap Rizki Maulana, salah satu anak pengungsi di posko pengungsian Jati Wetan, Kamis (5/1/23).
Usai pagelaran kesenian barongan dan pertunjukan badut, para pengungsi korban banjir yang mayoritas ibu-ibu juga diajak bergoyang bersama sambil diiringi musik dangdut.
Ketua IJTI muria Raya Iwhan Miftakhudin mengatakan, bahwa peran jurnalis merupakan salah satu garda terdepan dalam menyampaikan informasi terkait kondisi banjir di Kabupaten Kudus.
Namun, di sela-sela melaksanakan tugas sebagai jurnalis, ada saatnya pula rasa kepedulian terhadap sesama muncul. Melihat kondisi anak-anak pengungsi korban banjir tersebut IJTI Muria Raya terpanggil untuk melakukan aksi sosial dengan menghibur anak-anak dan memberikan puluhan paket makanan hingga kebutuhan anak dan balita.
"Setiap hari kami bersama mereka, melihat bagaimana kondisi di lapangan. Kami paham betul beban mereka di pengungsian ini. Untuk itu kami sejenak mengajak anak-anak di pengungsian melupakan kekhawatiran mereka ketakutan mereka," kata Iwhan Miftakhudin di Balai Desa Jati Wetan, Kamis (5/1/23).
Dalam kesempatan tersebut, IJTI Muria Raya bagikan ratusan paket jajanan anak-anak dan kebutuhan balita seperti popok serta bubur bayi.
Kepala Desa Jati Wetan Agus Santoso mengapresiasi aksi para awak media yang tergabung dalam IJTI Muria Raya yang peduli terhadap anak-anak pengungsi. Apalagi, diketahui anak-anak sudah cukup lama bertahan di pengungsian, tentunya mereka sudah ingin kembali ke rumah. Namun, sementara kondisi permukiman hingga kini masih terendam banjir.
"Kami atas nama Pemdes dan semua warga berimakasih IJTI Muria Raya, yang turut peduli dengan menghibur warga kami menghilangkan rasa jenuh mereka," ungkap Kepala Desa.
Hingga kini, data terbaru BPBD Kudus mencatat 28 Desa di 5 Kecamatan di Kabupaten Kudus terendam banjir. Dimana sebanyak 961 jiwa berada di pengungsian yang tersebar di 11 titik lokasi tempat pengungsian. Dari ratusan pengungsi tersebut 83 balita dan 169 anak-anak. (Gml/Buz)
Load more