Magetan, tvOnenews.com - Tak terima anaknya dianiaya oleh sejumlah santri senior di dalam pondok pesantren, HW (46) salah satu warga asal Kecamatan Magetan Jawa Timur, membawa anaknya HI (13) ke Mapolres Magetan untuk melapor atas apa yang dialami korban, pada Senin malam kemarin.
“Memang benar, tadi siang sekitar pukul 11.30 WIB, kami mendapat laporan dari salah satu warga dimana anaknya menjadi korban kekerasan di salah satu Madrasah Tsanawiyah di salah satu ponpes yang ada di Magetan,” kata Kuncahyo, saat dikonfirmasi di Mapolres Magetan, Rabu (10/5).
Laporan tersebut juga imbas dari tindak kekerasan kepada anak di bawah umur. Rabu siang, korban juga telah menjalani pemeriksaan secara medis atau visum, terhadap luka-luka yang diderita korban pada bagian wajah dan sebagian badan.
“Langkah kepolisian tentunya melakukan visum pada korban termasuk nantinya memintai keterangan kronologis, dan siapa saja pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan di dalam ponpes tersebut,” imbuhnya.
Menurut Kuncahyo, pemanggilan saksi dan juga pelaku pastinya akan segera dilakukan oleh penyidik. Namun saat ini, masih sebatas melakukan lidik dan juga kelengkapan keterangan pelapor.
“Ya kami saat ini hanya sebatas melakukan lidik. Karena nantinya yang menangani adalah unit PPA (perlindungan anak) dan mohon maaf untuk identitas korban dan pelaku termasuk nama ponpesnya masih belum bisa kami sertakan,” pungkasnya.
Load more