Malang , tvOnenews.com - Arifin (42) warga Jalan Pelabuhan Tanjung Emas RT 07 RW 01 Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, dikabarkan meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Tentara Soepraoen Kota Malang, akibat luka tusukan senjata tajam di bagian samping perut.
Informasi yang didapat tvOnenews.com, peristiwa penusukan terjadi saat ada hiburan kesenian bantengan di lapangan dekat SDN Bakalan Krajan 1 Kecamatan Sukun, Sabtu (25/6) sore.
Selanjutnya saat kondisi mabuk, korban bersama pelaku terlibat cekcok adu mulut hingga terjadi perkelahian. Bahkan 4 rekan pelaku juga ikut membantu dalam duel (perkelahian) yang tak seimbang.
"Selain kalah jumlah, Gotri dan teman-temannya membawa senjata tajam samurai. Warga pun tidak ada yang berani melerai perkelahian tersebut," terangnya.
Usai korban Arifin terluka parah, Gotri dan teman-temannya langsung kabur. Barulah setelah itu, warga menolong dan membawa Arifin ke RST Soepraoen," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukun, Kompol Nyoto Gelar membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Benar, sebetulnya acara bantengan di lapangan Bakalan Krajan ini tidak berizin. Dan terkait penusukan terhadap Arifin ini, sebetulnya korban sama pelaku bernama Gotri (42) serta empat teman lainnya merupakan teman sendiri dan sering minum-minum (miras)," ujar Nyoto kepada awak media, Minggu (25/6) malam.
Ditambahkan Nyoto, sekitar 17.15 WIB, saat hiburan kesenian tradisional bantengan sedang berlangsung, saksi melihat 2 orang warga bertengkar adu mulut hingga terjadi perkelahian yang akhirnya menimbulkan korban luka tusuk di bagian perut dengan menggunakan sajam.
"Korban terluka di bagian perut bagian samping dan korban diseret oleh empat teman pelaku dari lapangan ke tengah jalan. Selanjutnya para pelaku ini kabur melarikan diri," imbuhnya.
Melihat para pelaku kabur, warga langsung menolong korban dengan dinaikan sepeda motor dilarikan ke RST Soepraoen Kota Malang.
"Korban diapit dua orang satu motor dan dilarikan ke RST Soepraoen untuk mendapatkan perawatan. Namun sayang nyawa korban tak tertolong hingga menghembuskan nafas terakhirnya," beber Kompol Nyoto Gelar.
Dan kami telah menghubungi serta berkoordinasi dengan keluarga, terkait penanganan lebih lanjut jenazah korban.
"Untuk kasus ini, kami lakukan penyelidikan, dan anggota kami sudah turun ke lapangan untuk mencari dan memburu pelaku," pungkasnya. (eco/hen)
Load more