Selain itu, jika ada penjualan beras murah bisa dilakukan dengan tertib agar tidak timbul kejadian yang menyusahkan warga.
Selang beberapa jam aparat kepolisian Polres Bojonegoro menghentikan penjualan, agar warga berjalan tertib mau mengantri.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab Bojonegoro, Helmy Elisabeth yang menggelar kegiatan program Gerakan Pangan Murah (GPM) ditemui awak media mengatakan, GPM merupakan program DKPP yang digelar dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan. Program ini diadakan biasanya dalam momen khusus atau tertentu.
“Seperti sekarang mendekati bulan puasa dan juga nanti mendekati lebaran Idul Fitri kami ada jadwal melaksanakan GPM lagi. Total ada lima belas kali anggaran kami untuk GPM,” tuturnya.
Disinggung terjadi keributan penjualan beras tersebut, Helmy menjawab hal itu di luar prediksi, karena sebelumnya telah dilakukan kegiatan yang sama di Kecamatan Purwosari berjalan tertib. Dan kegiatan ini juga akan digelar di 15 titik di Bojonegoro. Untuk di bakorwil beras disediakan 4,5 ton, sedangkan untuk di kecamatan disediakan masing-masing 2 ton.
Beras SPHP tersebut dijual seharga Rp51 ribu rupiah dengan kemasan 5 kilogram atau Rp10.200 rupiah per kilogramnya. Harga tersebut lebih murah dibanding beras medium di pasaran yang saat ini harganya mencapai 15 hingga 16 ribu rupiah per kilogramnya. (dra/hen)
Load more