Video Viral Soal Dugaan Pembantaian Lumba-lumba, Polisi Turun Tangan Geledah Kapal

Pacitan, Jawa Timur -  Kepolisian Resor Pacitan terus melakukan  penyelidikan atas dugaan penangkapan lumba-lumba di wilayah perairan laut Kabupaten Pacitan. Sebelumnya viral video  pembantaian lumba-lumba yang dilakukan oleh nelayan di Pacitan.

Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono menegaskan, mengenai penangkapan lumba-lumba itu, polisi sudah melakukan penggeledahan kapal yang diduga digunakan untuk menangkap lumba-lumba. Sementara ini tidak ada dugaan tindak pidana karena dari hasil penggeledahan kapal di atas laut, tidak ditemukan bagian tubuh lumba-lumba.

Menurut keterangan para saksi, bahwa lumba-lumba tersebut tidak sengaja tersangkut jaring ikan, lalu ada ikan yang terluka, ada yang mati, ada yang masih hidup kemudian disiram air dan dilepaskan kembali semua ke laut dan berada pada jalur penangkapan.

Seluruh ABK kapal menjalani pemeriksaan di Polres Pacitan guna pendalaman, juga akan dimintakan keterangan ahli BKSDA, Perikanan, Pelayaran terkait jalur pelayaran, di tempat ikan lumba-lumba yang terkena jaring nelayan akan dipastikan kembali adakah unsur kesengajaan atau kelalaian.

"23 awak kapal motor restu termasuk nakhoda dan pemilik kami periksa. Keterangan dari hasil pemeriksaan sementara  terhadap puluhan awak kapal restu, satu dengan yang lain memberikan keterangan berbeda.  Nelayan lain menyatakan lumba-lumba itu sudah mati, sedangkan yang lain sebagian masih ada yang hidup dan dikembalikan ke laut,” tegasnya 

AKBP Wiwit Ari Wibisono menambahkan untuk proses hukum lebih lanjut, Kepolisian Daerah Jawa Timur saat ini juga diterjunkan untuk mengusut tuntas kasus ini. Setelah melakukan penggeledahan, pemeriksaan, lalu akan didalami sejauh mana kasus ini terjadi. Bahkan kepolisian telah melibatkan tim laboratorium forensik  guna memeriksa seluruh digital dan alat bukti lainnya untuk mengungkap kasus ini.

"Sudah mengantongi sejumlah nama yang akan kami tetapkan sebagai tersangka dalam kasus video viral pembantaian lumba-lumba ini. Pasal yang disangkakan akan kita rilis, sekarang polisi masih ungkap barang bukti lain,” lanjutnya

Diketahui sebelumnya, kapal jenis slerek KM Restu milik Suyanto yang dinahkodai oleh Suwardi alias Bejo berangkat berlayar pada hari Minggu, tanggal 2 Januari 2022 pukul 08.00 WIB dengan awak kapalnya sejumlah 23 orang. Di tengah pelayaran, nahkoda Juwardi mengapload awal video ke WA story dan memperlihatkan sejumlah ikan lumba-lumba dalam kondisi terluka dan putus ekornya, tergeletak di kapal dengan kondisi tidak bergerak. Pada video ini juga ada beberapa nelayan mengangkat jaring ikan, dan ada beberapa ikan lumba - lumba yang terperangkap jaring. Video tersebut viral pembantaian lumba-lumba. (Agus Wibowo/hen)