“Memang terjadi aksi pengeroyokan anak SMP yang dilakukan oleh sejumlah pelajar SMK, kita sudah melakukan upaya restoratif justice terhadap kasus ini, sehingga kedua belah pihak sudah bisa berdamai, baik korban berikut orang tuanya. Maupun kelima pelajar SMK yang diduga pelaku berikut orang tua masing-masing.” Ujar Wayan saat dikonfirmasi di Mapolres Ngawi.
Masih keterangan dari I Wayan, Dari hasil pemeriksaan petugas, aksi perundungan yang berujung pengeroyokan tersebut dipicu dari pertandingan sepak bola yang dilakukan oleh korban bersama adik dari salah satu pelaku.
“Jadi awalnya ada pertandingan sepak bola, dimana pemainnya adalah adik dari salah satu pelaku melawan tim dari korban. Saat itu terjadi benturan fisik antara korban dengan adik dari salah satu pelaku hingga mengalami luka.”
Karena kakaknya tak terima itulah, akhirnya dia mengajak teman-temanya untuk meminta pertanggung jawaban korban (siswa SMP) dengan mendatangi sekolahnya, hingga terjadi aksi pengeroyokan, tambah I Wayan.
Diketahui, aksi pengeroyokan tersebut dilakukan di lokasi yang tertutup yaitu di belakang pertokoan, sehingga tidak diketahui oleh warga sekitar. Namun baru diketahui warga setelah videonya viral di media sosial dan group watshap.
Kini kasus tersebut telah berakhir damai, dari kedua belah pihak tidak menuntut dan sudah saling memaafkan. Polisi berharap agar orang tua maupun pihak sekolah lebih memperhatikan aktivitas anak maupun siswanya sehingga, hal serupa tidak terulang kembali. (Miftakhul erfan/ito)
Load more