Lamongan, tvOnenews.com - 22 siswa siswi MAN 1 Lamongan yang datanya tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) merupakan murni kesalahan sistem. Hal tersebut diutarakan kepala sekolah Setelah menemui Tim IT Kemenag RI.
Kepala Sekolah MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah menjelaskan 22 murid yang tidak dapat mengikuti SNPB terjadi karena id historis Raport Digital Madrasah (RDM) para murid tersebut tidak terbaca.
"Kendala sudah kami jelaskan diawal, bahwa data kami sudah betul-betul masuk di onlinenya RDM, dari RDM ngelink ke Pusdatin, RDM ke Pusdatin inilah menurut jawaban yang kami temui di Jakarta, pak Arif Ridho id historis 22 anak ini tidak terbaca dan ini disebabkan oleh sistem,” ujar Endah Mahmudah
Endah memastikan pihak sekolah sudah melaksanakan prosedur dan rangkaian tersebut dengan benar dan bukan merupakan kesalahan operator maupun guru di sekolah tersebut.
"Kalau guru atau operatornya yang salah maka nilai ini tidak masuk RDM dan setiap rapor harus masuk ke Rapor Digital Madrasah milik Kementerian,” ujarnya.
Nur Endah Mamydah menambahkan, pihaknya juga memberikan solusi berupa memberi pendampingan pada murid yang terdampak untuk masuk Perguruan Tinggi dengan jalur yang lain.
"Solusinya kemarin ketika ketemu anak-anak dan juga termasuk orang tua inginnya anak-anak betul-betul didampingi sampai dia bisa mendaftar Perguruan Tinggi dengan jalur-jalur yang lain,” tambahnya.
Load more