Lumajang, Jawa Timur - Gunung
Semeru di Lumajang Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis (3/3/2022) malam. Seperti yang dikutip berdasarkan laporan petugas pos pengamatan gunung api Semeru di pos Sawit, tercatat terjadi awan panas guguran (APG) pada pukul 20:04 wib dengan amplitudo maksimal 20 mm, lama gempa 426 detik, dengan jarak dan arah luncuran tidak diketahui akibat visual tertutup kabut.
Selanjutnya sekitar pukul 21:11 wib. APG susulan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 21 mm dan beberpa saat kemudian terekam dengan amplitudo maksimum 24 mm, dengan jarak dan arah luncuran yang juga tidak diketahui akibat visual tertutup kabut.
Selain informasi adanya APG, pos pantau sawur juga menginformasikan adanya getaran banjir dengan amplitudo maksimum 39 mm hingga over scala. Semua data adanya laporan APG maupun banjir tersebut, juga diterima Samsul Hakim (26 thn) salah satu warga Dusun Kajar Kuning Desa Sumber wuluh yang juga sekaligus sebagai relawan lokal Semeru, melalui pesan whatsapp.
"Memang benar, saya memperoleh informasi secara langsung dari petugas pos pengamatan
gunung Semeru baik terjadinya APG maupun banjir lahar, " ujar Samsul, Kamis (3/3/2022) malam.
Sesaat setelah memperoleh informasi, Samsul langsung meneruskan informasi tersebut melalui pesan ke grup-grup whatsapp dan alat komunikasi HT, dengan tujuan agar warga mengetahui dan waspada.
"Informasi yang saya terima, langsung saya share ke grup-grup whatsapp serta melalui alat komunikasi HT agar warga juga tahu dan waspada, " imbuh Samsul.
Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat sebagaian warga dusun Kajar Kuning sudah mengungsi ke gunung sawur, sementara sebagaian warga lainya bersiap-siap sambil menunggu informasi selanjutnya.
"Ngungsi ke gunung sawur mas, biar aman, " ujar Nasip (52) sambil bergegas mengungsi bersama anak dan istrinya, dengan mengendarai motor.
Hingga pukul 23:00 wib, terpantau kondisi di dusun Kajar Kuning baik-baik saja, tanpa adanya dampak apapun yang diakibatkan terjadinya APG maupun banjir lahar dingin Semeru.
Meskipun demikian, warga setempat terlihat waspada dan siaga sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. (Wawan Sugiarto/ade)
Load more