“Saat ini Jatim statusnya adalah lumbung pangan. Nah saat ini kita sudah harus masuk pada kedaulatan pangan. Maka peningkatan produktivitas menjadi penting,” katanya.
Karenanya ke depan Khofifah akan menggalakkan teknologi pertanian khususnya menggunakan combine harvester saat panen. Sebab dengan menggunakan mekanisasi alih-alih manual, bisa signifikan mengurangi loses panen.
“Kalau panennya menggunakan combine harvester maka loses panennya bisa kita kurangi 9-11 persen. Produktivitas padi kita setahun mencapai 9,7 juta ton, bahkan pernah 9,8 juta ton. Kalau pakai combine harvester maka produktivitas kita bisa mencapai hampir 11 juta ton,” ujarnya.
Dan untuk mendorong petani bisa menggunakan teknologi pertanian maka Khofifah mendorong petani untuk bisa mengakses pinjaman kredit dengan grace periode.
Di bidang pendidikan, Khofifah turut mendorong Dinas Pendidikan Jatim untuk memitigasi terkait sistem zonasi yang mulai dilonggarkan. Ketika zonasi dilonggarkan ada kelemahan dan kelebihan. Intinya layanan publik saat PPDB harus dimitigasi.
“Dan seminggu lagi kan sudah memasuki Ramadhan maka yang kita tekankan adalah jaga harga sembako jangan sampai ada lonjakan. Tidak hanya Disperindag. Semua punya tugas untuk menjaga sembako jelang Ramadhan,” ujarnya.
Serta yang tak ketinggalan adalah terkait program andalan Mudik Bareng Gratis yang setiap tahun selalu menjadi program yang ditunggu-tunggu masyarakat. Baik untuk mudik gratis lewat darat maupun laut.
Load more