Ngawi, Jawa Timur - Masih langka dan mahalnya minyak goreng kemasan di pasaran, membuat warga kini mulai beralih ke minyak goreng curah. Namun demikian, kondisi yang sama juga terjadi pada stok minyak goreng curah, yang juga sulit didapat.
Menanggapi kondisi ini, Dinas perdagangan industri dan tenaga kerja Kabupaten Ngawi menggelar operasi pasar minyak goreng curah dengan harga murah dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14.444 per kilogram, di halaman parkir Pasar Beran Kabupaten Ngawi.
Sugianta, Kepala Pasar Beran Ngawi ini mengatakan, Operasi Pasar untuk 6 ton minyak goreng curah ini di khususkan bagi para pedagang dan juga pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dan bagi pedagang diharapkan menjualnya kembali sesuai het atau Rp15.500 per kilo.
“Jumlahnya ada 6 ton minyak, kita prioritaskan untuk para pedagang minyak goreng di pasar, kemudian pelaku IKM bila masih mencukupi baru untuk masyarakat umum,” Ujar Sugianta.
Tambahnya, mekanisme pembelian minyak goreng curah ini adalah dengan mandaftar dahulu jumlah anggotanya yang dibawa kemudian baru disesuaikan dengan kapasitas yang ada. Sehingga setiap orang hanya mendapat jatah 50 kilogram minyak curah saja.
Menurut Dewi (38) salah seorang pedagang minyak goreng mengaku kelangkaan minyak goreng curah di pasaran sejak sepekan terakhir. Ini terjadi karena banyaknya warga yang kini mulai beralih dari minyak goreng kemasan, ke minyak goreng curah.
“Hanya dapet jatah 50 kilo mas, ini nanti masih dibagi sama tetangga-tetangga, saya jual lagi sesuai het Rp15.500. Sekarang banyak warga beralih ke minyak curah mas karena yang kemasan mahal mas bisa nyampek 25 per liternya,” pungkas Dewi usai mendapat jatah antrean.
Operasi pasar ini digelar selama dua hari setiap pekanya dan dilakukan keliling ke pasar satu ke pasar yang lain, sehingga diharapkan bisa merata.
Warga berharap pemerintah terus berupaya dalam menstabilkan harga minyak goreng serta menjamin ketersediaan stok barang dipasaran/ terlebih menjelang bulan puasa ramadhan. (Miftakhul Erfan/rey)
Load more