Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Serang Belasan Hewan Ternak Sapi di Batu, Pemkot Batu Langsung Lakukan Tindakan Pencegahan, Mulai dari Bagikan Antibiotik hingga Dirikan Posko

Batu, Jawa Timur - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai menyerang hewan ternak sapi di Kota Batu, sedikitnya 25 ekor sapi milik peternak di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, telah terjangkit virus tersebut.

Ditemukannya wabah penyakit mulut dan kuku pada ternak sapi di Kota Batu ini berdasarkan hasil swab pengambilan sampel oleh Balai Besar Veteriner (BBV) Yogyakarta pada Senin (9/5).

Menindaklanjuti hal yang terjadi pada ternak sapi ini, Polisi, TNI, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, langsung melakukan tindakan antisipasi agar penyakit mulut dan kuku ini tidak semakin menyebar.

Selain itu, para stakeholder juga menyusun langkah-langkah mitigasi dengan melibatkan kedokteran hewan Universitas Brawijaya.

Seusai mitigasi bersama para stakeholder, Kapolres Batu AKBP I Nyoman Yogi mengatakan langkah antisipasi penyebaran PMK ini dilakukan sesuai arahan Kapolda Jatim dan Wali Kota Batu.

"Jadi, kami sudah lakukan langkah mitigasi mulai dari pendirian posko, melaksanakan edukasi, dan sosialisasi terhadap peternak sapi dan kelompok tani secara bertahap, selain itu juga menyiagakan dokter jaga dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk terus memonitor penanganan wabah penyakit PMK di lokasi tersebut,” kata Yogi, Selasa (10/5/).

Pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Polres Batu, serta Kodim 0818 Malang Batu juga telah membagikan obat-obatan seperti vitamin dan antibiotik pada peternak sapi di wilayah yang yang hewan ternaknya terkena wabah PMK.

"Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkot Batu beserta Polres Batu, dan Kodim 0818 Malang Batu, serta stakeholder lainnya telah membagikan disinfektan, antibiotik dan vitamin kepada peternak sapi di wilayah yang hewan ternaknya terjangkit wabah PMK," ujarnya.

Yogi juga menambahkan bahwa virus ini tidak menular pada manusia, sehingga Kapolres Batu tersebut menghimbau agar masyarakat tidak perlu terlalu khawatir.

"Para peternak tidak usah khawatir, PMK ini tidak menular pada manusia, tapi menularnya sesama hewan, penyakit ini bahaya bagi hewan, penularannya bisa lewat angin atau kontak langsung, maka dari itu kita melakukan pengetatan, jangan sampai menyebar luas pada hewan ternak yang lain," pungkas Yogi. (eco/hen)