Lumajang, Jawa Timur – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang, kian hari kian merajalela. Tak hanya menyasar ratusan ternak sapi warga di 10 kecamatan, kini wabah yang di sebabkan oleh virus tersebut juga menjangkiti ternak domba milik Samsul warga Desa Kedawung Kecamatan Padang Lumajang.
Saat ditemui di kandang domba di belakang rumahnya, Samsul pada awalnya mengaku tidak mengetahui jika ke 7 ekor dombanya, terserang wabah PMK. Meski tak menyerang bagian kaki, namun penyakit tersebut justru menyerang bagian mulut dan hidung yang di tandai munculnya kutil dan borok.
“Awalnya satu ekor yang sakit, gak tahunya nyebar ke domba lainya, “ kata Samsul saat di temui di kandangnya, Kamis (12/5/2022) sore.
Samsul menambahkan ketujuh ekor dombanya tersebut mulai mengalami gejala sakit sejak hari Minggu (8/5). Awalnya Samsul curiga, kenapa rumput pakan tenaknya masih utuh tidak seperti biasanya.
“Tahunya saat hendak kasih makan rumput, eh ternyata masih utuh, setelah saya cek teryata mulut domba-domba saya muncul luka borok jadi gak nafsu makan,”imbuhnya.
Khawatir dengan kondisi ternaknya, Samsul langsung menhubungi dokter hewan langganannya untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan. “Sudah diobati, kata dokter akibat virus,”jelasnya.
Setelah memperoleh informasi jika ternaknya sakit akibat virus, akhirnya Samsul ingat jika sebulan sebelumnya memperoleh titipan satu ekor domba jantan dari mertua anaknya, untuk persiapan hari raya kurban.
“Setelah saya ingat – ingat, ternyata semua domba saya tertular domba besan saya, sebab sebulan yang lalu saya dititipi satu ekor, katanya untuk perisiapan kurban,”pungkasnya.
Terpisah, Hairil Diani selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pemkab Lumajang, memastikan jika ke tujuh ekor domba milik Samsul tersebur, positif terjangkit virus PMK.
“Memang benar, saat ini ada kasus baru dimana virus PMK ini tak hanya menyerag ternak sapi, namun jga ternak domba sepertimilik warga desa kedawung ,” kata Hairi saat di temui usai mengikuti rapat bersaa Satgas Pangan di Kantor Bupati Lumajang.
Lebih lanjut Hairil menjelaskan, jika tim kesehatan hewan telah turun langsun melakukan upaya pemeriksaan, pengobatan hingga edukasi upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran vru PMK.
“Seperti halnya penanganan pada sapi, tim kesehata juga langsung melakukan upaya yang sama terhadap domba yang sakit,”imbuhnya.
Hairil juga mengingatkan pemilik ternak, untuk tidak terburu menjual ternaknya yang sakit, baik sapi maupun domba, namun lebih mmilih melakukan pengobatan dan penyemprotan caira desinfektan, hingga kondisi ternak benar-benar sehat.
“Jangan keburu dijual, di rawat dulu sampai sembuh biar tidak makin menyebar dan harga jualnya tetapa tinggi,” pungkasnya.
Hingga kamis (12/5) sore ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, mencatatt jumlah ternak sapi warga yang positif terjangkit wabah PMK terus bertambah dari 337 ekor menjadi 380 ekor serta 7 ekor domba, yang tersebar pada 10 dari 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang, meliputi kecamatan Senduro, Pasirian, Sumbersuko, Tempeh, Yosowilangun, Kunir, Padang, Rowokangkung, Klakah, dan Sukodono. (wso/ito)
Load more