Probolinggo, Jawa Timur – Banjir rob melanda perairan pantai utara Prorobolinggo pada Rabu (18/5) di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Akibat dari luapan air laut itu, puluhan rumah warga tergenang.
Wahyu, seorang warga Desa Kalibuntu mengatakan, banjir rob ini biasa terjadi setiap tahunnya, dimulai sejak bulan April, Mei, Juni dan bulan Juli. Namun, banjir rob yang lebih besar akan terjadi selama tiga hari dalam setiap bulan, terhitung mulai tanggal 12 sampai 15 bulan Jawa.
“Banjir rob kali ini terbilang besar, hal itu dilihat dari naiknya air laut yang memasuki halaman dan tambak rumah warga sekitar, melalui air sungai dan tangkis pembatas sungai yang jebol,” terang Wahyu.
Sementara itu, Anwar warga lainnya juga menyampaikan, pada bulan depan diperkirakan akan ada banjir Rob kembali, masyarakat sekitar khawatir banjir rob pada bulan mendatang itu akan lebih besar dan juga mengganggu para petani tambak dan nelayan yang ada di Desa Kalibuntu.
Tak hanya itu, Anwar, juga mengeluhkan banyaknya sampah yang ikut terbawa arus banjir, sehingga mengotori area rumah-rumah warga yang berada dekat dengan kawasan bibir pantai.
“Banjir rob ini sangat mengganggu aktivitas warga. air juga masuk ke masjid dan sekolah. Semua lumpuh akibat fenomena banjirrRob yang datang setiap tahunnya. Kami minta pemerintah untuk segera mengatasi hal ini, minimal mambuatkan tanggu atau penahan air yang kuat,” ucap Anwar.
Kepala Desa Kalibuntu, Khoirul Anam mengungkapkan, bahwa memang terjadinya fenomena banjir rob ini begitu mengganggu aktivitas warga setempat. Setiap banjir rob, warga yang bermukim di pesisir Kalibuntu, hanya membersihkan serakan sampah dan mengais air laut yang masuk ke dalam rumahnya.
“Sekolah SDN pun juga terganggu, karena air laut juga masuk ke dalam sekolah dan tempat ibadah atau masjid masjid di pesisir ini," pungkasnya. (msn/rem)
Load more