Dari pemeriksaan petugas, sebanyak 132 kendaraan yang diperiksa, 39 kendaraan diantaranya bermuatan ratusan ternak sapi terpaksa dikembalikan ke daerah asal oleh petugas karena sapi yang mereka bawa terindikasi penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Bahkan dari jumlah tersebut terdapat 11 sapi yang positif terjangkit pmk. Dua sapi diantaranya diketahui milik pedagang dari kecamatan pangkur Kabupaten Ngawi.
“Memang tadi ada beberapa sapi dari luar Ngawi dan sebagain dari Ngawi yang tidak kita ijinkan masuk, karena dari hasil pemeriksaan medis ada indikasi mengarah ke PMK,” pungkas Dwi.
Sementara, sebagian pedagang yang tidak diperbolehkan masuk ke pasar hewan Ngawi memilih membawa pulang kembali ternak sapinya, namun sebagian tetap menggelar dagangan ternak sapinya dipinggir jalan, di luar pasar hewan, hanya saja tetap sepi karena tidak ada pembeli sejak wabah pmk melanda sejumlah daerah. (men/rey)
Load more