Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru kembali memuntahkan banjir lahar hujan yang menerjang Aliran Sungai Besuk Lengkong dan Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Akibatnya, jalur alternatif penghubung Lumajang-Malang sempat ditutup sementara.
Banjir lahar itu terjadi setelah kawasan Gunung Semeru diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang sejak pukul 12.40 WIB.
"Tadi sekitar pukul 12.50 banjir lahar hujan Gunung Semeru datang, sehingga kami menutup jalur alternatif Lumajang-Malang melalui Sungai Besuk Lengkong," kata Doni Evarkhan salah satu anggota TRC BPBD Lumajang Di Pos Pantau Curah Kobokan, Minggu (29/5/2022).
Lebih lanjut Doni menjelaskan bahwa penutupan jalur sudah di lakukan beberapa saat sebelum aliran lahar datang.
"Dua pintu masuk jalur baik dari arah Lumajang maupun Malang susah kami tutup sebelum banjir datang, dipastikan tidak ada warga yang berada di tengah aliran sungai, "imbuhnya.
Akibat penutupan jalur ini, ratusan kendaraan baik roda 2 maupun 4 terpaksa tertahan untuk beberapa waktu, akibat aliran lahar belum juga surut sementara hujan disertai angin kencang juga masih berlangsung.
"Hingga pukul 13.50 untuk antrian kendaraan di sisi utara (Lumajang) sudah lebih dari 2 kilometer, sudah sampai jembatan kajar kuning, untuk itu para pelintas mohon bersabar dulu, "pungkasnya.
Para pengguna jalan yang hendak melintas Lumajang-Malang maupun sebaliknya terpaksa harus menunggu banjir surut untuk melintas karena bila melintasi via Probolinggo terlalu jauh. Antrian juga semakin bertambah panjang, karena akses melalui jembatan gantung gladak perak juga ditutup sementara, mengantisipasi terjadinya tanah longsor.
"Saya mau ke Malang karena besok harus kerja, tadi lewat jembatan gantung gladak perak juga ditutup takut ada longsor, makanya saya lewat curah kobokan, eh gak tahunya juga ditutup akibat banjir, " kata Ike Fendiyati.
Jalur alternatif Curah Kobokan, merupakan jalur penghubung kabupaten Lumajang dan Malang yang selama ini, menjadi jalur pilihan utama warga pasca Jembatan Perak putus di terjang Awan Panas Guguran Gunung Semeru pada awal bulan Desember 2021 silam. (wso)
Load more