Madiun, Jawa Timur – Nasib baik dan beruntung ini dialami oleh Muhari (25) dan Sanusi (35) yang keduanya merupakan warga Desa Betek, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Bagaimana tidak, sebelumya mereka berdua adalah penyandang status Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Muhari dan Sanusi dinyatakan sembuh usai menjalani pengobatan selama kurang lebih 1 bulan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya. Sebelumnya, mereka berdua dijemput langsung oleh Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo di rumah masing-masing untuk menjalani pengobatan gratis.
Rabu siang, mereka dijemput oleh Tim Kesehatan Polres Madiun dari RSJ Menur Surabaya, untuk selanjutnya dikembalikan kepada pihak keluarga masing-masing. Kemudian, Keduanya juga diberikan masing-masing dua ekor kambing dari Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo dengan maksud memberikan kesibukan pada saat kembali ke masyarakat.
"Tujuannya untuk memberikan kesibukan. Sehingga, mereka bisa diterima kembali dimasyarakat, dan masyarakat mau membantu mereka untuk kembali kekehidupan normal," tambahnya.
Anton mengaku sudah ada 8 ODGJ asal Madiun yang telah diobati oleh pihak Polres Madiun, diantaranya 6 orang yang mengalami gangguan jiwa dan 2 orang yang mengalami sakit menahun yang cukup parah.
"Alhamdulillah sampai sekarang sudah 8 orang yang kita obati, 6 orang gangguan jiwa, 2 orang dalam kondisi sakit tahunan yang parah dan sudah kita lakukan operasi, dan mereka sembuh semua,” jelasnya.
Meski telah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit Jiwa, namun, Polres Madiun akan terus melakukan pemantauan kondisi kedua ODGJ yang telah sembuh melalui Bhabinkamtibmas yang bekerjasama dengan Perangkat Desa, dan Dinas Kesehatan setempat.
“Saya harap mereka diterima dengan baik saat pulang ke rumah, karena dengan kasih sayang dan perhatian dari orang-orang di sekitarnya merupakan obat mujarab sehingga sakitnya tidak kambuh lagi,” tutup Anton.
Upaya jemput bola dalam hal pengobatan para ODGJ ini merupakan bentuk kepedulian Polres Madiun, kepada warga masyarakat Kabupaten Madiun yang menderita gangguan jiwa.
Mereka ditemukan dalam keadaan miris, dikurung dan dirantai dalam satu kamar. Tak hanya tidur, makan, minum serta kegiatan BAB sehari-hari nya juga dilakukan ditempat yang sama. (men/rey)
Load more