Pacitan, Jawa Timur - Nelayan di Pacitan, Jawa Timur memilih tidak melaut. Sudah sejak sepekan terakhir ini terjadi cuaca buruk di perairan Laut Pacitan.
Sejumlah kapal jenis slerek dan sekoci milik nelayan hanya bersandar di tepi dermaga pelabuhan.
Angin kencang dan gelombang yang melanda wilayah pesisir selatan Jawa mencapai ketinggian hingga 6 meter. Kecepatan angin berkisar antara 10 sampai 11 kilometer per jam.
Kondisi ini sangat berisiko tinggi bagi nelayan apabila dipaksakan untuk melakukan pelayaran.
Seorang nelayan bernama Sukardi (38) mengatakan puluhan nelayan asal Pekalongan, Jawa Tengah yang melaut di perairan Pacitan memilih pulang kampung lantaran wilayah pesisir selatan Jawa saat ini sedang dilanda cuaca ektrem.
"Sebanyak 41 orang nelayan asal Pekalongan memilih pulang kampung terlebih dahulu karena cuaca buruk. Memaksakan untuk melaut pun risikonya tinggi. Nanti kalau cuaca sudah membaik, kami balik lagi ke sini,” terangnya, Selasa (28/6/2022).
Petugas Keamanan Laut Terpadu (Kamladu) Pelabuhan Tamperan Handoko mengimbau kepada para nelayan agar tidak melaut untuk sementara waktu.
Sekalipun melakukan aktivitas di pinggiran pantai, para nelayan juga harus tetap menggunakan peralatan keamanan yang memadai.
"Saat ini memang masih terjadi cuaca buruk. Kami sudah memberikan peringatan atau imbauan agar nelayan tidak melaut sementara waktu. Warga juga diminta mengurangi aktivitas di perairan karena sangat berisiko. Terjangan gelombang tinggi dan arus yang sangat deras sewaktu-waktu dapat terjadi dan tidak diketahui datangnya," jelasnya.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk di wilayah pesisir selatan Jawa akan terjadi hingga sepekan kedepan. (asw/nsi)
Load more