Mangkir lagi, Polisi Terjunkan Tim Khusus Buru Pengasuh Ponpes Terduga Pencabulan Santri

Banyuwangi, Jawa Timur – Aparat Polresta Banyuwangi mengambil sikap tegas kepada  FZ, pengasuh pondok pesantren (ponpes) terduga pencabulan santri. Satu regu tim khusus diterjunkan untuk memburunya, Jumat (1/7/2022) malam. Langkah ini diambil setelah FZ dua kali mangkir dari panggilan penyidik.

Sesuai jadwal, FZ harus memenuhi panggilan penyidik pada Jumat siang. Kenyataanya, hingga malam, pria asal Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi ini tak kunjung tiba. Tak ada konfirmasi dari terlapor kepada penyidik terkait ketidakhadiran ini.

“Hingga Jumat malam, terlapor tak datang memenuhi panggilan kedua dari penyidik. Kami akhirnya menerjunkan tim untuk melakukan jemput paksa,” kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarna Praja, Jumat malam.

Menurutnya, penjemputan paksa ini sudah sesuai prosedur penyidikan. Meski, statusnya masih saksi terlapor.

“Jadi, kami perintahkan jemput paksa, di tempat tinggalnya sesuai alamat terlapor atau di tempat lain,” tegas perwira peraih Adhi Makayasa ini.

Penyidik meminta FZ segera menyerahkan diri, lalu memberikan keterangan ke penyidik. Hal ini akan mempercepat dalam proses penyidikan. Penyidik juga akan segera menentukan status dari pihak terlapor. Sedikitnya 16 saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus ini. Penyidik juga mengantongi hasil visum dari para korban.

“Kita segera gelar perkara lagi setelah mengumpulkan cukup alat bukti. Hasilnya, nanti akan diumumkan,” jelas Agus.

Pengasuh ponpes berinisial FZ dilaporkan ke Polresta Banyuwangi setelah belasan santri mengaku menjadi korban pencabulan. Sedikitnya, 6 orang santri melaporkan peristiwa itu. Dari jumlah ini, dua diantaranya mengaku disetubuhi dengan ancaman. Satu orang lagi, santri laki-laki juga menjadi korban pencabulan. Sayangnya, FZ belum bisa dikonfirmasi. Nomor teleponnya tidak aktif. (hoa/rey)