Lamongan, Jawa Timur - Mantan terpidana kasus terorisme Umar Patek menangis saat mengingat korban Bom Bali I yang terjadi pada 12 Oktober 2002, di Sari Club dan Paddy's Bar, Kuta lalu. Menurut Umar apa yang ia lakukan itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Pria asal Pemalang, Jawa Tengah itu, lantas ditenangkan oleh Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Ali Fauzi yang saat itu berada di sampingnya dalam konperensi pers.
Dalam penyampaiannya, Umar Patek pada saat itu sebenarnya sudah menentang agar bom tersebut tidak diledakkan, karena akan banyak nyawa manusia yang berjatuhan. Namun bom Bali 1 tetap diledakkan hingga mengakibatkan 202 orang termasuk warga negara asing meninggal dunia.
"Apa pun dulu dan bangsa mereka saya minta maaf dan saya juga minta maaf kepada warga Australia yang telah terdampak Bom Bali 1 itu, saya memohon maaf itu semuanya," kata Umar Patek sembari meneteskan air mata.
"Apa yang sudah saya perbuat itu nanti akan saya pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT di akhir nanti. Dan saya hanya bisa mohon ampun kepada Allah dan keluarga korban," kata Umar Patek.
Pria yang baru saja resmi bebas bersyarat pada Rabu, (7/12) itu juga mengecam keras segala bentuk perilaku intoleran dan mengajak orang-orang yang saat ini masih belum insyaf untuk kembali ke pangkuan NKRI, karena apa yang dilakukan itu menurutnya sudah salah besar.
"Setelah bebas ini saya akan mendarmabaktikan hidup saya bagi Bangsa Indonesia dan saya siap ikut berperang dalam memberantas terorisme di Indonesia,” pungkasnya. (mmr/hen)
Load more