Sidoarjo, Jawa Timur - Ratusan Pedagang Pasar Larangan Sidoarjo, Senin pagi (19/12) terlibat kericuhan aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP Sidoarjo, saat melakukan penertiban lapak di area pasar.
Salah seorang perwakilan pedagang pasar, Hadi Susanto menegaskan pedagang menolak Satpol PP agar tidak melakukan penertiban dan penggusuran lapak untuk dipindahkan ke tempat lain. Mereka beralasan banyak pembeli yang sudah menjadi langganan di Pasar Larangan, dan jika di pindah akan mengurangi omzet para pedagang.
Susanto juga menambahkan, sejumlah pedagang yang didominasi emak-emak ini menolak ditertibkan dan dipindahkan karena mereka telah membayar sejumlah uang kepada oknum petugas pasar setiap bulan, dan membayar uang lapak sekitar 5 juta sebelum menempati.
"Pedagang-pedagang itu sudah membayar pak kepada pihak pasar setiap bulan dan membayar uang tunai senilai 5 juta rupiah per lapak, sebelum mereka menempati lapak mereka," pungkasnya.
Karena banyaknya petugas Satpol PP Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, pedagang yang ditertibkan tidak dapat berkutik dengan kondisi tersebut dan memilih menyerah sambil menangis dan memohon kepada petugas. Namun tidak sedikit juga sejumlah pedagang yang memilih melawan dengan menyerang petugas Satpol PP saat melakukan penertiban.
Penertiban lapak pedagang di Pasar Larangan Sidoarjo ini sengaja dilakukan untuk menata ulang pasar dengan merelokasi lapak pedagang ke tempat lain. (khu/gol)
Load more