Seperti diketahui bahwa pembangunan dry dam Ciawi dan Sukamahi ini merupakan salah satu road map utama pemerintah untuk menanggulangi banjir di ibukota. Tadinya pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi akan menjadi prioritas Jakarta sebagai kawasan hilir sungai Ciliwung dengan sejumlah pejabat terkait.
Antara lain menggandeng pejabat Walikota Cimahi, Walikota Depok, sampai Gubernur Jawa Barat dengan asumsi pengerjaan segera ditunaikan sampai target pada pertengahan tahun 2022.
Sayangnya, program tersebut urung dilakukan dan mengalami molor pengerjaan sekitar dua tahun dari target awal.
Keterlambatan penyelesaian proyek ini turut berdampak pada kehidupan sejumlah warga Ciliwung hulu yakni Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya di wilayah Kecamatan Megamendung serta Desa Kopo di wilayah Kecamatan Cisarua. Bendungan Sukamahi berada di hulu Sungai Cisukabirus (anak Sungai Ciliwung), tepatnya di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung.
Sampai berdampak pula kepada warga kepada warga ciliwung hilir Rawajati, Ciliwung Kecil, Cililitan, dan sekitarnya.
Maka Yunius berharap, kondisi ini harus segera diselesaikan sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk ibukota DKI Jakarta ini. Proyeksi pertama yang harus segera ditangani adalah segera selesaikan bendungan di kab.Bogor. Kedua, membuat tanggul sepanjang bantaran sungai Ciliwung.
Yunius juga menyadari bahwa pembangunan kedua bendungan di Ciawi dan Cimahi menjadi tanggungjawab juga oleh pemerintah pusat, khususnya Menteri PUPR, Basuki Hadimuljo.
Load more