Seram, Maluku - Harga bahan bakar minyak ( BBM ) dinaikkan serentak secara nasional oleh Presiden Joko Widodo, berdampak pada sejumlah kebutuhan bahan pokok di daerah (14/09/2022). Di pasar tradisional Gumumae Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, harga sejumlah bahan pokok seperti cabai dan sayur-sayuran mulai melonjak naik.
Kenaikan terjadi pada harga cabai keriting maupun cabai rawit. Cabai keriting semula 30 ribu kini mulai naik menjadi 80 ribu atau naik menjadi 110 persen dari harga semula.
Hal yang sama juga terjadi lonjakan signifikan pada cabai keriting, cabai keriting semula 50 ribu kini naik menjadi 120 ribu atau naik menjadi 120 persen.
Wa Ode Nuryani, pedagang cabai menjelaskan kenaikan ini terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak yang dapat memicu kenaikan harga bahan pokok.
Wa Ode Nuryani menjelaskan saat ini pengambilan di petani dari harga 35 ribu naik menjadi 80 ribu hingga 95 ribu di tingkat petani, hal ini memicu kenaikan harga jual di pasar yang cukup signifikan.
"Harga penjualan saat ini sudah 120 ribu untuk cabai rawit, sebelumnya harga cabai rawit 50 ribu per kilo," pungkas wa Ode.
Lebih lanjut wa Ode Nuryani juga menjelaskan bahwa selain cabai rawit, kenaikan juga pada cabai keriting yang semula 35 ribu kini naik menjadi 80 ribu per kilogram.
"Cabai keriting naik juga dari 35 ribu menjadi 80 ribu per kilo,” pungkas wa Ode.
Selain itu, ibu Lan pedagang sayur di pasar Gumumae mengaku bukan saja cabai tapi kenaikan juga terjadi pada sayur mayur, kini sejumlah sayur mayur yang semula seribu rupiah per ikat kini naik menjadi dua ribu rupiah per ikat.
Kenaikan terjadi pada sayur kangkung, sawi dan sejumlah sayur lainnya.
"Sayur juga naik, kemarin harga di petani seribu kini naik menjadi dua ribu per ikat," ungkap ibu Lan.
Para pedagang berharap ada upaya pemerintah agar bisa menekan lajunya kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan sejumlah bahan pokok tersebut.
Pedagang mengaku omzet mereka merosot , semula omzet yang didapat dalam sehari mencapai dua juta kini mereka hanya bisa mendapat dua ratus ribu terkadang empat ratus ribu.
"Omzet biasanya satu sampai dua juta kini merosot hingga dua hingga empat ratus ribu,” pungkas wa ode. (chy/ask)
Load more