Kolaka, Sulawesi Tenggara – Harga telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, mengalami kenaikan sejak dua bulan terakhir ini. Sejumlah pedagang mengaku kenaikan harga dipicu adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah sehingga mendongkrak harga kebutuhan masyarakat.
Dari pantauan di lapangan pada Selasa (11/01), harga telur ukuran kecil naik dari harga Rp35 ribu menjadi Rp45 ribu per raknya.
Begitu pula dengan telur ukuran sedang yang naik dari harga Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per rak. Hal yang sama juga terjadi pada telur ukuran besar atau jumbo yang kini naik menjadi Rp57 ribu, sebelumnya hanya berkisar Rp48 ribu per raknya.
Salah satu pedagang telur, Burhan mengaku kenaikan tersebut telah terjadi sejak dua bulan terakhir karena dipicu adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) hingga membuat kebutuhan masyarakat meningkat.
“Naiknya ini sudah berlangsung lama karena dipicu PKH. Namun untuk kali ini pak kayaknya ada kekeliruan kebijakan juga karena tertumpuk hingga empat bulan dalam pembagiannya. Itulah yang buat permintaan meningkat” kata Burhan.
Burhan juga mengeluhkan tingginya harga beli di pihak distributor. Ia pun menilai ada permainan yang menguntungkan distributor saat PKH dicairkan.
“Kalau bisa bantuan itu janganlah komiditi yang dibagi. Karena ada hal-hal tertentu yang dikasih keuntungan termasuk distributor hingga imbasnya juga sama masyarakat dan pedagang," kata Burhan.
Para pedagang menilai kebijakan bantuan PKH yang berujung pada pembelian sembako akan berdampak pada kenaikan harga beli oleh pedagang itu sendiri.
“Karena jelas ini pedagang juga dirugikan. Kami beli mahal dan kami jual juga pasti pembeli berkurang karena di lapangan sudah terbagi telur," keluhnya.
Para pedagang pun berharap agar pemerintah melakukan revisi terkait kebijakan bantuan PKH yang dianggap kerap merugikan mereka.
“Kalau bantuan itu uang kes sebenarnya lebih bagus, karena masyarakat bisa memilih mau beli apa. Jangan komiditi sembako yang dibagi,” pungkasnya.
Meski dekimian, stok telur di Kabupaten Kolaka masih dalam kategori aman dari kelangkaan. Namun dengan kondisi seperti ini membuat para pedagang harus menunggu selama tiga hari untuk bisa mendapat pasokan dari distributor. (Erdika Mukdir/ito)
Load more