Makassar, Sulawesi Selatan, - Vivi Sumiati ibu dari bayi usia 7 (tujuh) bulan yang bayinya meninggal dunia di dalam sebuah mobil ambulans yang kemudian viral di media sosial angkat bicara. Ia mengaku bahwa mobil ambulans yang ditumpanginya tidak diberi jalan oleh pengguna jalan ketika sedang menuju ke Rumah Sakit. Ia juga mengaku bahwa terpaksa merujuk anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya, lantaran anaknya menderita demam tinggi.
"Saya terpaksa meminta bantuan mobil ambulance untuk diantarkan karena bayi 7 bulan ini panas dan demam tinggi setelah dirawat di Rumah Sakit Bahagia, di Jalan Minasupa untuk dirujuk dan lanjutkan perawatan di Rumah Sakit Daya," ujar Vivi.
Vivi juga menyinggung soal kematian anaknya di atas ambulance yang terkena macet tak diberi jalan oleh pengendara lain. Menurut pengakuan Vivi, banyak kendaraan yang tidak menepi ketika ambulans yang ia tumpangi bersama anak bungsunya sedang melintas.
Ia mengaku terpaksa ke RSUD Daya dan melewati sejumlah rumah sakit lainnya karena tidak memiliki biaya untuk perawatan bayinya tersebut. "Saya pergi ke Rumah Sakit Daya karena saya tidak punya biaya, sementara kelengkapan administrasi untuk perawatan juga masih di urus," terang Vivi.
Sebelumnya viral video yang menggambarkan sebuah ambulans yang sedang melintas di jalan Urip Sumiharjo. Dalam video tersebut terdengar suara seorang laki-laki yang diketahui sebagai supir ambulans, terhalang oleh pengendara yang tidak memberikan jalan sehingga pasien yang dibawanya meninggal. Belakangan kemudian diketahui bahwa, pasien yang dimaksud dalam video tersebut adalah seorang bayi usia 7 (tujuh) bulan, yang terpaksa dirujuk ke rumah sakit pemerintah lantaran orang tuanya tidak memiliki biaya untuk melakukan perawatan di rumah sakit swasta.
Karena meninggal dalam perjalanan, Vivi terpaksa membatalkan perjalanannya ke rumah sakit, ia memutuskan membawa bayi malangnya kembali ke kamar kontrakannya di jalan Karunrung Raya, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, untuk dimakamkan keesokan harinya.
Vivi berharap pemerintah setempat bisa menyediakan ambulance untuk para pasien yang kritis untuk bisa segera dirujuk ke rumah sakit. Selain itu, ia juga meminta pengendara lain, untuk segera memberikan akses jalan ketika melihat ada ambulans yang tengah memuat pasien.
"Mohon kepada pengguna jalan, menepi ki kalau ada ambulans yang mau lewat, jangan sampai ada pasien kritis diatas ambulans yang terlambat dibawa ke rumah sakit gara-gara tidak dikasi jalan. Dan semoga kedepannya tidak adami lagi korban serupa seperti yang saya alami," pinta Vivi.
(Muhammad Noer / ASM)
Load more