Kolaka, Sulawesi Tenggara - Secara silih berganti, puluhan emak-emak mendatangi sejumlah minimarket atau ritel modern untuk berburu minyak goreng murah di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat (21/1/2022).
Pihak ritel sendiri telah menyediakan stok minyak goreng kemasan kurang lebih 80 karton atau 660 pak. Hanya saja minyak goreng harga Rp14.000 baru berlaku untuk satu jenis produk.
“Hari ini sekitar 80 karton yang siap sambil menunggu pasokan dari distributor. Ada 50 karton kemasan 2 liter dan 30 karton kemasan 1 liter,” Kata Harianto, selaku Manager di Top Swalayan.
Haryanto menambahkan jika harga Rp14.000 tersebut baru berlaku untuk produk jenis Wings, pasalnya untuk produk lain belum memberikan harga yang serupa.
Tingginya permintaan membuat pihak ritel terpaksa harus membatasi penjualan. Masing-masing warga hanya bisa dilayani 2 liter setiap kali pembelian.
“Saat ini kami batasi hanya 2 liter untuk masing-masing warga yang beli biar semua pelanggan kami bisa dapat,” sambung Harianto.
Harga minyak goreng yang turun hingga Rp14.000 per liter ini merupakan kebijakan Menteri Perdagangan selama enam bulan ke depan. Hal itu tentunya sangat membantu masyarakat khususnya para pedagang gorengan yang membutuhkan minyak goreng sebagai kebutuhan utama dalam usahanya.
“Senang sekali, Pak, apalagi kita ini pedagang ayam geprek jadi terasa membantu karena selama ini kita beli minyak goreng harganya hampir dua kali lipat,” beber Andri Porto, pedagang ayam geprek saat ditemui di salah satu swalayan.
Untuk diketahui, kebijakan harga minyak goreng satu harga Rp14.000 ini mulai diberlakukan sejak hari Rabu (19/1/2022) di semua ritel modern yang tergabung dalam anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo di Indonesia.
Untuk menjamin ketersediaan pasokan, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng sebanyak 250 juta liter per bulan. Penyediaan itu akan dilakukan selama enam bulan sehingga total pasokan mencapai 1,5 miliar liter. Kebijakan satu harga diberlakukan karena pemerintah memberi subsidi atas harga keekonomian dari produsen dan harga di pasaran. (Erdika Mukdir/act)
Load more