Makassar, Sulawesi Selatan, - Belasan mahasiswa Univeritas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Pendidikan berunjuk rasa di depan gerbang Universitas Negeri Makassar (UNM) pinisi di jalan andi pangeran pettarani makassar, Senin (24/1). Mereka berunjuk rasa terkait adanya oknum dosen di Fakultas olahraga UNM yang diduga melakukan penyelewengan dengan membuka kelas jauh penyetaraan S1 dengan biaya 6 juta rupiah per orang dengan jumlah korban mencapai 32 orang.
"Adanya pejabat UNM yang kemudian melakukan tindakan penyelewengan kekuasaan atau jabatan dalam hal ini membuka kelas penyetaraan di Kabupaten Majene Provinsi Sulbar, namun hal tersebut melanggar aturan, dengan membuka kelas penyetaraan untuk guru Sekolah Dasar (SD) yang masih lulusan Diploma Dua (D2) untuk ke Strata Satu (S1) di tahun 2018 lalu dengan biaya 6 (enam) juta rupiah untuk 1 (satu) semester per guru. Dengan jumlah guru yang mendaftar untuk mendapatkan Strata satu (SI) sebanyak 32 orang," ujar Akmal Almi, jenderal lapangan pengunjuk rasa.
Ia menambahkan bahwa jumlah keseluruhan dana yang diduga diselewengkan oleh oknum dosen olahraga UNM tersebut sebesar 500 juta rupiah sejak 2018 hingga 2021. Namun ternyata pihak UNM tidak mengakui status kemahasiswaan dan perkuliahan tersebut. Sementara 32 orang guru yang telah menyetorkan uang tersebut belum juga dikembalikan hingga kini. Meski mengaku telah menemui oknum tersebut namun para guru mengaku hanya dijanjikan untuk dilakukan pengembalian dana melalui transfer namun tidak ada niat baik dari oknum dosen UNM tersebut.
Dalam aksinya para pengunjuk rasa ini mendesak pihak rektorat kampus UNM mengusut tuntas penggelapan dana penyetaraan guru di sulbar, dan jangan pihak UNM untuk melindungi oknum dosen tersebut yang mencederai citra UNM tersebut.
Sementara itu, menurut pihak UNM yang disampaikan melalui Humas UNM, pihak kampus mempertanyakan perihal unjuk rasa yang dilakukan di depan Gedung Pinisi. Menurutnya seharusnya pengunjuk rasa menggelar demonstrasi di gedung Fakultas besangkutan.
"Kenapa harus aksi di UNM pinisi kalau memang para pendemo itu mau aksi, di Fakultas tersebut, jangan di UNM pinisi, belum diketahui laporan penyelewengan dana penyetaraan seperti apa," ujar Dr Burhanuddin Humas UNM.
(Muhammad Noer / ASM)
Load more