Kendari, Sulawesi Tenggara - Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam Organisasi Perempuan Pesisir menggelar aksi unjuk rasa di Mapolda Sulawesi Tenggara pada Senin (31/1/2022).
Emak-emak ini rela berpanas-panasan demi menuntut keadilan terhadap 3 warga yang ditangkap oleh polisi beberapa hari lalu. Ketiganya adalah Anwar, Hurlan, dan Hastoma yang ditangkap akibat adanya laporan terkait penyanderaaan terhadap karyawan penjaga alat berat milik perusahaan tambang nikel PT Gema Kreasi Perdana (GKP).
Salah satu emak-emak, Murniati mengatakan akibat dari penangkapan itu maka pihak keluarga sudah tidak dinafkahi lagi.
“ Kalau mereka ditangkap siapa yang mau kasih makan anak istrinya,” ungkapnya.
Murniati juga menilai tambang PT Gema Kreasi Perdana (GKP) hanya akan menjadi bencana di Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan. Apalagi kebanyakan mereka banyak berprofesi sebagai petani dan nelayan. PT GKP disebut lebih banyak memberikan dampak negatif dari pada keuntungan.
"Kalau tambang itu untuk 10 tahun ke depan tidak bisa lagi kita nikmati. Tapi kalau untuk berkebun, kita punya anak cucu bisa nikmati bukan sampai 20 tahun tetapi mungkin untuk seterusnya," kesalnya saat ditemui.
Selama ini, lanjut Murniati mengaku, mereka bisa menghidupi anak cucu mereka dengan hasil perkebunan seperti cengke, kelapa dan kopra. Tetapi, masuknya PT GKP di wilayah mereka akan merusak eko sistem alam dan meta pencaharian mereka terancam hilang.
Load more