Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan - Ketegangan antara warga Pulau Rajuni dan petugas penjaga Kawasan Takabonerate di Pulau Tinabo yang merupakan obyek wisata dalam pengelolaan Balai Taman Nasional Takabonerate Kepulauan Selayar, pada akhir pekan lalu, mendapat tanggapan Bupati Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan.
Bupati Kepulauan Selayar H.M Basli Ali menyayangkan kejadian tersebut dan meminta agar warga lokal yang berada di Kawasan Nasional Takabonerate tidak dibebani biaya masuk saat berkunjung ke Pulau Tinabo yang saat ini dikelola sebagai obyek wisata.
"Saya sudah menanyakan permasalahan di pulau Tinabo ke Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate dan sudah tahu kronologinya, selanjutnya saya minta agar warga lokal di kawasan kalau mau berwisata ke Pulau Tinabo tidak usah dibebani biaya masuk," tegas Bupati, Selasa (10/5/2022).
"Kepala Balai telah menyampaikan kalau ini miskomunikasi. Memang benar ada penjualan tiket ke warga tapi tidak semuanya dan saat itu banyak warga yang datang ke Pulau Tinabo, menurut Kepala Balai kepada saya," jelas Bupati.
Selanjutnya Bupati juga meminta agar permasalahan ini diselesaikan dengan baik agar tidak bias, dan berharap agar tidak mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. "Ini hanya miskomunikasi tidak usah dibesar-besarkan, mari kita bangun pariwisata kita dengan baik," pungkas Bupati.
Pulau Tinabo Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini tengah ramai jadi perbincangan karena adanya komplain sejumlah warga Pulau Rajuni yang dibebani pembayaran tiket snorkling seharga Rp15 ribu pada Rabu (4/5/2022) lalu saat berwisata ke pulau tersebut.
Sejumlah warga Pulau Rajuni yang komplain ini menilai tidak wajar, jika warga pulau Rajuni yang merupakan warga lokal sekitar Pulau Tinabo mendapat perlakuan sama dengan wisatawan lainnya yang datang berwisata ke pulau tersebut.
“Ya ini perlu diluruskan, apa bedanya kami dengan wisatawan luar negeri yang pakai pinisi besar itu Pak, bukankah kami adalah warga lokal yang sejak nenek nenek kami ke Pulau Tinabo kalau usai hari lebaran," jelas Pemuda Kawasan Takabonerate, yang meminta agar jangan ada pihak yang sepihak mengeluarkan statemen terkait hal ini.
Terkait permasalahan di Pulau Tinabo, Wakil Bupati Kepulauan Selayar juga telah bertemu petugas penjaga kawasan Takabonerate dan Camat serta Kapolsek Takabonerate.
Dari pertemuan itu diperoleh informasi yang pada intinya meminta agar masyarakat Desa Rajuni jangan mudah terprovokasi dengan berita berita yang tidak jelas.
Pertemuan tersebut juga membahas kontribusi sektor pariwisata di Kawasan Nasional Takabonerate ke Pemkab Kepulauan Selayar.
Sementara itu diperoleh informasi bahwa Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate merasa difitnah dengan adanya informasi kejadian di Pulau Tinabo. Menurutnya, petugasnya yang dipaksa untuk menjual tiket oleh beberapa warga, yang diduga sebagai pemicu ketegangan. Seperti dikutip dari informasi Kepala Balai kepada salah satu Pimpinan Daerah.
"Saya sudah konfirmasi dan saya juga minta kronologi kejadian itu, pengunjung yang lain tidak dipungut bayaran hanya info sementara bahwa ada 20 orang yang ada diatas kapal memaksa petugas untuk mengeluarkan tiket perorangan Rp15 rb dan tiket snorkling yang diberikan kepada warga itu adalah sah sebagai tiket masuk" jawab Pejabat Pimpinan Daerah tersebut kepada tvonenews. (ain/ito)
Load more