"Sapi yang terjangkit ini diketahui berasal dari Temiang, Provinsi Aceh kemudian menuju Pekanbaru, hingga dibawa ke Sijunjung. Setelah dilakukan pengambilan sampel dan uji labor, ternyata positif PMK," papar Ronaldi.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak tidak bisa menular kepada manusia. Namun, penyebaran virus ini sangat masif terjadi antar hewan ternak terutama kepada hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan sejenisnya.
"PMK ini tidak menular kepada manusia, tapi penyebarannya sangat cepat antar hewan. Bahkan penyebaran bisa lewat udara dengan jangkauan radius yang luas. Setelah terjangkit akan ada indikasi yang muncul dari hewan tersebut di antaranya, ruam atau peradangan pada kuku, air liur berlebihan, kesehatan menurun dan selera makan turun," terang dokter hewan, Ade Meliala.
Dijelaskannya, upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk melindungi hewan ternak dengan cara tidak melakukan kontak dengan hewan lain.
"Disarankan agar hewan ternak di kandang, hindari melakukan kontak dengan ternak dari luar. Hal itu untuk memastikan agar tidak terkontaminasi. (bra/act)
Load more