1.022 Hewan Ternak Terjangkit PMK di Padang Pariaman, Jadi Kasus Tertinggi di Sumatera Barat

Padang Pariaman, Sumatera Barat – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Padang Pariaman terus mengalami peningkatan.

Hingga Kamis (23/6/2022), tercatat sebanyak 1.022 ternak di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman terjangkit PMK. Meningkatnya kasus PMK ini membuat Kabupaten Padang Pariaman berada di peringkat tertinggi.

Petugas Kesehatan Dinas Kesehatan Padang Pariaman Devianti mengatakan dari 1.022 ternak baik sapi, kerbau maupun kambing, 6 diantaranya mati.

Untuk mengantisipasi penyebaran makin meluas, pihaknya menyarankan warga agar sering membersihkan kandang dan memberikan obat tradisional bagi ternak yang bergejala PMK.

“Warga diminta untuk rutin membersihkan kandang ternak milik mereka. Sedangkan, untuk ternak yang sudah terinfeksi segera dilakukan perawatan sementara dengan cara pengobatan tradisional,” ujar Devianti.

Banyaknya kasus PMK di Kabupaten Padang Pariaman membuat peternakan atau pedagang di Pasar Ternak Sungai Sariak mengeluh karena dagangan mereka tidak laku. Padahal, lebaran haji tinggal hitungan hari.

Salah satu pedagang bernama Haji Lambau mengatakan hampir rata-rata omzet para pedagang di Pasar Ternak Sungai Sariak mengalami penurunan hingga 20 persen.

“Bertambahnya kasus PMK di Kabupaten Padang Pariaman membuat warga takut untuk membeli sapi untuk keperluan kurban. Akibatnya omset para pedagang menurun sampai 20 persen,” katanya.

Warga berharap sebelum lebaran haji kasus PMK dapat menurun. Hal ini membutuhkan peran aktif semua pihak baik pemerintah maupun para peternak agar kasus PMK berkurang. (asa/nsi)