Bungo, Jambi - Pasca ditetapkannya 4 orang petinggi Yayasan Sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai tersangka penyalahgunaan uang umat dan dibekukannya rekening ACT oleh Bareskrim Polri. Sejumlah tokoh di Kabupaten Bungo mulai mempertanyakan dana sumbangan ratusan juta dari masyarakat Kabupaten Bungo.
Dana sumbangan tersebut dikumpulkan oleh Komunitas Bungo Peduli Palestina (BPP) untuk pembelian mobil ambulance membantu warga Palestina. Saat penggalangan dana tersebut, sejumlah pihak dan masyarakat Kabupaten Bungo antusias ikut berpartisipasi dan memberikan sumbangan hingga terkumpul dana sebesar Rp305.999.600.
Jumlah tersebut ternyata belum mencukupi untuk pembelian mobil ambulance beserta asesorisnya yang dihargai berkisar Rp 462.000.000 hingga Rp 1.820.000.000.
Sehingga, hasil sumbangan dari masyarakat Bungo melalui BPP tersebut seluruhnya ditransfer ke rekening ACT sambil menunggu keputusan lanjutan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua BPP, Hasan Ibrahim melalui akun Facebooknya beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, pengurus BPP akan segera melakukan rapat bersama untuk mewujudkan pembelian ambulance.
Didalam tulisannya, Hasan Ibrahim juga menyebutkan akan melakukan kolaborasi dengan daerah lain untuk mencukupi kekurangan dana tersebut.
"Pada tanggal 17 Maret kami koordinasikan dengan bapak bupati tentang hal tersebut, dan Bapak Bupati tidak berkeberatan untuk berkolaborasi dengan daerah lain, yang penting di ambulance tersebut ada logo Kabupaten Bungo dan logo BPP," tulisnya.
Saat dikonfirmasi, Hasan Ibrahim membenarkan dana tersebut sudah masuk ke rekening ACT. Dikatakannya, dana yang ditransfer tersebut bukan berarti menyerahkan dana tersebut untuk dikelola oleh ACT, tetapi hanya sebagai tempat penyimpanan sementara.
"Hasil rapat bersama dulu dana disimpan melalui ACT makanya kita transfer ke ACT, sewaktu-waktu bisa kita tarik kembali. Karena kita menggalang dana bukan untuk ACT tapi untuk Palestina," tutur Hasan Ibrahim, Minggu (31/7/2022).
Terkait kasus ACT yang sedang mencuat saat ini, Ketua BPP terus melakukan koordinasi dengan pihak ACT perwakilan Bungo untuk memastikan agar dana masyarakat Kabupaten Bungo tetap aman.
Ia juga menjelaskan meskipun rekening ACT sudah dibekukan, dana tersebut tetap menjadi milik masyarakat Kabupaten Bungo karena dana masyarakat Kabupaten Bungo tidak ada kaitannya dengan kasus yang sedang melibatkan petinggi ACT saat ini.
"Setelah pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten Bungo ini, kita akan kembali berkoordinasi dengan pihak ACT lagi," tegasnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh Kabupaten Bungo, Afrizal meminta pihak ACT untuk segera memberikan penjelasan terkait dana yang dikumpulkan tersebut, agar sumbangan masyarakat dan usaha yang dilakukan oleh BPP tidak hangus sia-sia.
"Kami berharap ACT Cabang Bungo segera meluruskan donasi sumbangan masyarakat melalui ACT agar tidak timbul fitnah di tengah masyarakat," tutur Ijal. (Dar/Lno)
Load more