Medan, Sumut - Aksinya sangat meresahkan warga, seorang pria bernama Sandi yang dikenal sebagai ‘abang preman kampung si penguasa jalanan’ berakhir. Aksinya diviralkan warga, hingga akhirnya mendapat penindakan Polsek Sunggal. Preman yang kerap membawa senjata tajam jenis celurit itu pun ditangkap petugas Polsek Sunggal, Jumat (25/11/2022).
Penangkapan pertama Sandi oleh petugas Reskrim Polsek Sunggal di kawasan Jalan Kompos, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. Di mana lokasi ini dijadikannya wilayah kekuasaan untuk melakukan pungli.
Proses penangkapannya pun berlangsung menegangkan dan berkahir kegagalam petugas.
Karena ketika itu, petugas Polsek Sunggal butuh waktu dan kewaspaadaan tingkat tinggi. Ketika hendak diamankan, Sandi melakukan perlawanan.
Sebilah celurit dia acungkan ke arah petugas, menolak diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Jangan mendekat, aku gak mau ditangkap. Dekatlah dekatlah,” teriak Sandi sembari mengacungkan celurit di tangan kanannya.
Mendapat perlawanan yang membahayakan nyawa, Panit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Bambang pun mencoba meredam emosi Sandi. Bahkan Bambang memperingati anggotanya agar berhati-hati dengan senjata tajam celurit yang diayunkan Sandi.
"Senjatanya, senjatanya, hati hati jaga jarak ya,” imbau Bambang sekaligus melakukan upaya persuasif membujuk.
Dalam hitungan menit, bahkan petugas pun memberikan tembakan peringatan ke udara, Sandi tampak tak gentar dan terus menolak diamankan. Sandi pun berteriak minta dibunuh dengan berharap ditembak petugas.
Bahkan Sandi pun mengajak duel petugas yang ketika itu hendak menangkapnya.
"Tangan kosong lah," jawab petugas.
Karena mendapatkan perlawanan, petugas pun akhirnya mundur.
Hingga pada esok harinya, petugas kembali memburu pelaku.
Pelaku yang melihat kedatangan petugas langsung melarikan diri. Melihat itu, petugas polisi pun mengejar pelaku dan menangkapnya di sebuah gang.
Ketika dipegang oleh polisi, seketika pelaku pun histeris meminta tolong.
"Tolong aku tolong, tolong tolong tolong," teriaknya dengan wajah pucat pasi.
"Kau tolong apa, polisi yang nangkap kau," jelas Iptu Bembeng.
Spontan, Sandi pun berteriak memanggil ibunya.
"Tolong mak, mak e tolong mak. Bang tolonglah, aku nggak mau dibawa nggak mau mak e," teriak pelaku sambil merengek.
Sangking paniknya, Sandi pun meminta agar polisi menembak mati dirinya karena takut di penjara.
"Bunuh aja aku dari pada di penjara tembak ajalah, mak e tolong aku. Aku nggak mau di penjara, tembak aja aku, nggak mau dipenjara aku bang," kata pelaku.
"Lebih bagus ditembak mati aku. Enggak mau di penjara lagi bang," kata pelaku lagi.
Tidak menghiraukan perlawanan pelaku, polisi pun langsung memborgol pelaku dan menggelandangnya ke Polsek Sunggal.
Kapolsek Sunggal, Kompol Candra Yudha menjelaskan penangkapan terhadap pelaku beredar dari laporan masyarakat.
"Pelaku ini sudah sering melakukan pungli di kawasan tersebut, punglinya terhadap sopir-sopir truk yang melintas," kata Candra, Minggu (27/11/2022).
Ia mengatakan, warga di sana tidak ada yang berani melaporkan aksi kejahatan yang dilakukan oleh pelaku. Karena beraksi menggunakan senjata tajam.
"Selama ini warga tidak ada yang berani melaporkan," sebutnya.
Dikatakannya, penangkapan terhadap pelaku sempat gagal dilakukan karena melakukan perlawanan.
"Sandi ditangkap pertengahan bulan ini, sempat gagal karena dia melakukan perlawanan. selang seminggu penangkapan pertama gagal, kemudian akhirnya bisa kita tangkap. Pelaku beserta barang buktinya telah diamankan di Polsek Sunggal dan masih dalam tahap pemeriksaan," ujar Chandra. (Ysa/Nof)
Load more