Sleman, DIY - Para peneliti dari berbagai universitas di Asia Tenggara berkumpul di Universitas Gadjah Mada. Mereka menggelar pertemuan Grease Network di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), 16-17 Februari 2023.
"Pertemuan ini untuk membangun kesiapan, kerjasama, serta memetakan potensi terjadinya wabah dari hewan liar agar dapat dicegah," kata Presiden Grease Wayan Tunas Artama, Kamis (16/2/2023).
Menurut Wayan, Grease Network merupakan suatu platform dalam membangun manajemen menuju one health. Utamanya dalam melakukan manajemen resiko untuk penyakit-penyakit emerging dan zoonotik di Asia Tenggara.
Sehingga dibutuhkan upaya kolaborasi dan sinergi dalam pendekatan one health untuk menangani penyakit-penyakit tersebut. Terlebih negara di kawasan Asia Tenggara dikenal sebagai spot-spot disease, penyakit yang kemungkinan menyebar secara global.
"Maka kita harus konsen dengan pendekatan one health yang merupakan pendekatan trans disiplin, lintas sektoral itu. Kita bekerja bersama-sama untuk menangani kemungkinan penyakit-penyakit yang muncul di masa depan terutama yang dari satwa liar," ungkapnya.
Satwa-satwa liar yang dimaksud seperti kelelawar, tikus, anjing, hingga monyet. Serta penyakit-penyakit infeksi virus lainnya seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit cacar pada sapi.
"Semua terkait penyakit dan manajemen kontrol termasuk salah satu melakukan surveilans sebelum terjadi wabah itu. Kita harus bisa melakukan mitigasi sehingga wabah dapat dikendalikan dan dicegah secara baik," terang Wayan.
Lebih lanjut Wayan menyampaikan, tujuan utama hadirnya Grease Network ialah agar bisa mengidentifikasi patogen. Kemudian memprediksi kemungkinan wabah yang akan timbul, serta respon yang dilakukan dengan cepat.
"Sehingga disebut dengan capacity respon kemudian setelah itu kita bisa mengurangi kemungkinan risk reduction atau mengurangi kemungkinan terjadinya wabah ke manusia, seperti Covid-19 itu kan," ucapnya.
Menurutnya, hampir sebagian besar atau 75 persen penyakit yang baru muncul itu berasal dari satwa liar. Seperti kelelawar sebagai reservoir atau pembawa penyakit Covid, Ebola, Nipah, dan West Nile.
Jika dirata-rata, dari 1.116 penyakit pada manusia, 82,2 persen berasal dari hewan atau animal origin. Dan 75 persen dari itu adalah dari satwa liar.
"Sehingga konsen kita banyak dalam bagaimana kita melakukan kontrol terhadap satwa liar, melakukan surveilans yang mendata kemungkinan patogen sebelum terjadi wabah itu. Sehingga kita bisa melakukan preparasi melakukan kerjasama, lintas sektoral dengan baik," ujarnya.
Ia mencontohkan, penyakit antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Kulon Progo sebelum adanya one health sulit terselesaikan, karena dilakukan secara sendiri-sendiri. Akan tetapi ketika semua terstruktur secara baik, maka dilakukan kerja lintas sektor yang diketuai Dinas Kesehatan setempat.
"Semua sektor kesehatan, jadi pemegang pemangku kepentingan kesehatan baik kesehatan hewan, kesehatan manusia, dan kesehatan lingkungan, karena one health itu merupakan interface antara kesehatan manusia, kesehatan lingkungan, dan kesehatan hewan. Jadi kalau kita manusianya sehat, kita harus bisa menjaga lingkungan yang sehat, hewan yang sehat," beber Wayan.
Wayan menambahkan, melalui Grease ini terdapat banyak sekali manfaat, seperti dapat dilakukan prediksi sebelum terjadinya wabah. Atau dapat diprediksi kemungkinan penyebaran patogen, namun belum terjadi out break.
Di 2023 ini, Grease berfokus pada respon capacity untuk semakin menjaga hubungan yang baik dalam mendidik orang yang disiapkan agar bisa menangani dengan cepat. Seperti ketika terjadinya Covid-19, penanganan tidak hanya dilakukan oleh laboratorium kesehatan, akan tetapi juga laboratorium hewan di Wates untuk melakukan pemeriksaan.
"Sehingga kapasitas di laboratorium ditingkatkan, kapasitas orang yang menangani itu ditingkatkan sehingga begitu ada wabah kita bisa respon cepat, tujuannya itu," tegasnya.
Sementara itu, Dekan FKH UGM Teguh Budipitojo menambahkan kesehatan hewan dan kesehatan manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Sehingga Grease ini dinilai penting dalam membangun kerjasama berbagai institusi dalam mendalami one health.
"Kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan, tiga-tiganya itu konsep yang harus disatukan tidak berdiri sendiri. Karena, banyak sekali penyakit-penyakit hewan atau penyakit infeksi pada manusia yang penularannya berasal dari hewan, oleh karena itu perlu dibangun suatu komunikasi dengan pihak-pihak Internasional untuk saling membantu di dalam mengidentifikasi kejadian dan bagaimana bisa terjadi saling membantu untuk mengentaskan masalah itu," pungkas Teguh. (Apo).
Load more